Magelang
Selasa, 13 Mei 2025 21:00 WIB
Penulis:Sulistya
Editor:Sulistya
Kota Magelang, Jatengaja.com – Menyemarakkan acara Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang, event Magelang Tempo Doeloe (MTD) kembali digelar. Acara ikonik itu diadakan di Alun-alun Kota Magelang, mulai Sabtu hingga Senin (10-12 Mei 2025).
Tema MTD tahun 2025 bertajuk “Magelang Berdjoeang”, yang terinspirasi dari sebuah momentum bersejarah pada sekitar tahun 1945 dan 1949 di Kota Magelang.
Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono secara resmi membuka MTD 2025 di Alun-alun Kota Magelang, Sabtu (10/5/2025) malam. Seluruh tamu, panitia dan peserta mengenakan pakaian bernuansa jaman dulu (jadul).
“MTD bukan sekadar simbol romantisme sejarah, tetapi sebuah seruan agar kita terus berjuang jati merawat diri kota ini,” kata Damar.
Menurutnya, MTD sekaligus menjadi momentum yang tepat, untuk meluncurkan kerja sama pariwisata kawasan Gelangmanggung. Strategi kolaborasi antara Kota Magelang, Kabupaten Magelang, dan Temanggung.
“Kita ingin membentuk ekosistem pariwisata yang tidak hanya menjual pemandangan, tetapi juga menawarkan pengalaman. Yang tidak hanya mendatangkan pengunjung, tetapi menumbuhkan kecintaan,” tuturnya.
Damar berujar, Kota Magelang tidak boleh hanya menjadi kota yang dikagumi karena masa lalunya. Namun harus menjadi kota yang dibangun dengan kesadaran sejarah, yang tegak berdiri menjawab tantangan zaman.
“Lewat Magelang Tempo Doeloe, kita akan menyulam masa lalu dan masa depan dengan benang kebanggaan, semangat, dan cita-cita,” tuturnya.
Agresi Militer
Ketua Lapangan MTD 2025, Andritopo Senjoyo memaparkan, peristiwa penting itu di antaranya peristiwa pascaproklamasi kemerdekaan di Jakarta, yang kemudian mengalir ke daerah-daerah, termasuk Kota Magelang.
Kemudian, momentum agresi militer ke-2 yang kala itu pejuang dan masyarakat sipil diserang oleh tentara Jepang di Dapur Umum Kampung Tulung, yang mengumumkan sejumlah pejuang.
Andri menyebutkan, ada 100 stan yang menampilkan beragam sajian, mulai dari sepeda kuno, barang lawasan, koleksi foto-foto, angkutan lama, baju lawasan, pernak-pernik, hingga aneka kuliner sesuai tema.
“Kita kuras produk yang dipamerkan, yang sesuai kriteria, seperti sesuai tema dan ada kekunoan atau jadul,” kata Andritopo.
Selain pameran, MTD 2025 ini juga banyak menyajikan acara dari berbagai komunitas. Setidaknya ada 18 mata acara yang akan mengisi tiga hari pelaksanaan gelaran tahunan ini, seperti jelajah, pertunjukan seni budaya, bincang sejarah, hingga fragmen perjuangan. (-)
Bagikan