Sejak Oktober 2022, Harga Jual Rumah Seken di Indonesia Naik 3%

Rabu, 30 November 2022 06:40 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

Harga rumah seken atau bekas secara nasional di Indonesia naik 3% pada Oktober 2022 secara tahunan.
Harga rumah seken atau bekas secara nasional di Indonesia naik 3% pada Oktober 2022 secara tahunan. (Foto: Ismail Pohan/TrenAsia)

Jakarta, Jatengaja.com – Sejak Oktober 2022, harga rumah seken atau bekas secara nasional di Indonesia naik 3%  dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Suplai hunian juga meningkat 35,6% secara tahunan (year on year/yoy).

Hal ini diungkapkan  Country Manager Rumah123.com, Maria Herawati Manik  dalam Flash Report Rumah123.com edisi November 2022 di mana  sebanyak 10 dari 13 kota dalam indeks mengalami kenaikan harga secara tahunan. Kenaikan harga tertinggi terjadi di Depok sebesar 6%.

Menurut Maria, secara month-on-month, sebagian besar kota (7 dari 13 kota) mencatatkan penurunan harga. Namun, jika dilakukan komparasi secara tahunan, mayoritas kota masih mencatatkan kenaikan harga dibandingkan dengan Oktober 2021.

Sedangkan secara year-on-year, dari Oktober 2021 hingga Oktober 2022, semua kota di Jabodetabek mencatatkan kenaikan harga yakni Jakarta 3%; Tangerang 1,9%, Depok 6%; Bogor 5,1%; dan Bekasi naik 0,6%.

“Lokasi paling populer adalah Tangerang dengan persentase 13,7% dari total listing enquiries (pencarian) untuk rumah di Indonesia pada bulan ini,” kata Maria, dalam keterangannya, dikutip Selasa, 29 November 2022 dilansir dari trenasia.com jaringan Jatengaja.com.

Lebih lanjut Maria menjelaskan, di luar area Jabodetabek, secara month-on-month, kota dengan kenaikan proporsi enquiries terbesar pada Oktober 2022 adalah Badung, Bali dengan kenaikan sebesar 1,4%, diikuti oleh Surabaya dengan kenaikan sebesar 0,5%.

Di area Jabodetabek, secara month-on-month, kota dengan kenaikan proporsi enquiries terbesar adalah Jakarta Selatan dengan kenaikan sebesar 0,5%, diikuti oleh Bogor dengan kenaikan sebesar 0,3%.

Maria menjelaskan pengembangan kawasan dari sisi infrastruktur jadi salah satu faktor yang menyebabkan permintaan konsumen untuk properti di area tersebut. Hal inilah yang membuat Depok kini mulai menjadi daerah incaran pencari properti, khusus rumah seken yang mencari hunian berkualitas di kota- kota satelit sekitar Jabodetabek.

Saat ini, Depok merupakan area potensial untuk pengembangan properti residensial, dengan dipengaruhi beberapa faktor, mulai dari lokasi yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, penyediaan infrastruktur yang memadai meliputi Tol Depok- Antasari dan Tol Serpong-Cinere), hingga tersedianya jalur commuter line.

Selain dari sisi pengembangan infrastruktur yang semakin memadai, harga rumah di area Depok relative lebih terjangkau dibandingkan kota satelit lainnya di DKI Jakarta seperti Tangerang ataupun Bekasi. Faktor ini menjadi nilai tambah yang membuat Depok menarik di mata konsumen yang ingin bertempat tinggal di wilayah selatan ibu kota.

“Pengembangan properti di Depok pada tahun mendatang masih akan terfokus pada Cimanggis, Cinere, dan Sawangan. Kehadiran sarana transportasi publik berupa tol Cimanggis-Cibitung, Cimanggis-Cinere, dan Cinere-Serpong, jadi faktor utama pengembangan properti di Depok,” kata dia.

 Maria menambahkan  konektivitas di Depok yang sangat baik, membuat akses ke Jakarta menjadi lebih efisien berkat tersedianya jalur transportasi massal. Catatan data Flash Report Rumah123.com November 2022 memperlihatkan pertumbuhan stabil untuk properti residensial seken yang menjanjikan di Depok.

Di sisi lain, statistik Rumah123.com juga merekan performa Tangerang yang masih menjadi lokasi pencarian favorit di area Jabodetabek. Namun, dalam dua bulan terakhir, proporsi pencarian di Tangerang mengalami penurunan sebesar 0,6% di bulan September dan 1,3% di bulan Oktober. (-)

 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Laila Ramdhini pada 29 Nov 2022