Rizal Mallarangen Menegaskan 20 Tahun ke Depan Telkom Harus Jadi Juara Telekomunikasi di Asia

Jumat, 03 Oktober 2025 13:52 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

telkom rizal.jpg
Komisaris Telkom Indonesia (Persero) Rizal Mallarangen (kanan) menegaskan dalam 10 sampai 20 tahun ke depan Telkom harus bisa menjadi juara di tingkat Asia. (dok. Telkom)

Semarang, Jatengaja.com - Komisaris Telkom Indonesia (Persero) Rizal Mallarangen menegaskan dalam 10 sampai 20 tahun ke depan perusahaan telekomunikasi terbesar di tanah air ini harus bisa menjadi juara di tingkat Asia.

“Jangan hanya besar di Indonesia saja, ke depan Telkom harus menjadi juara di Asia, bahkan menjadi pemain global dunia,” katanya pada Sharing with Media bertajuk “Transformasi Telkom untuk Bangsa, Bersama Media Wujudkan Indonesia Terkoneksi” di Ruang Borobudur, Kantor Telkom Regional 3 di Jalan Pahlawan Semarang, Kamis 2 Oktober 2025.

Kegiatan yang dibuka GM Telkom Semarang Jateng Utara Pribadi Nirwana diikuti 25 wartawan dari berbagai media yang ada di Kota Semarang serta karyawan Telkom.

Lebih lanjut, Rizal Mallarangen menyatakan Telkom harus melakukan trasformasi mengikuti perkembangan teknologi komunikasi dan digital yang terus berubah setiap waktu. 

Selama 50 tahun Telkom telah melakukan perubahan besar dari semula masih menggunakan telepon manual dengan sambungan kabel, hingg fiber optic, dan sekarang satelit.  

“Perubahan besar dalam teknologi komunikasi bisa dilalui Telkom dengan sukses sehingga sekarang menjadi yang terbesar di Indonesia,” ujar Rizal. 

Telkom lanjut ia, harus adaptif dengan selalu selalui mengikuti perkembangan teknologi komunikasi global, kalau tidak akan ketinggalan dan berdampak ditinggalkan pelanggan.

Ia tidak ingin nasib Telkom nantinya seperti  TVRI dan RRI, yang keberadaannya sudah tidak lagi seperti saat masa kejayaan digemari masyarakat.

“Teknologi komunikasi terus berubah, Telkom harus bisa mengikuti perubahan teknologi,” tandasnya.

Untuk itu, menurut Rizal,Telkom ke depan menggagas perubahan strutkur organisai dari semula operational company menjadi strategic holding company.

Gagasan perubahan struktur organisasi, meski masih dalam konsep dan belum difinalisasi, karena  masih dilakukan pendalaman konsep oleh para senior leader dan pemikir Telkom.

“Telkom mungkin akan berubah menjadi strategic holding company, yang di bawahnya ada operation company melakukan aspek operasionalnya sesuai dengan kemampuan masing-masing,” ujarnya.

Perubahan ini merupakan bentuk efisiensi agar perusahaan bisa lebih luwes bergerak mengikuti perubahan zaman yang terus berlangsung.

Menurut Rizal, kalau Telkom tidak berubah sesuai perkembangan zaman, maka akan ketinggalan. Namun, perubahan ini tidak dilakukan dengan terburu-buru.

Rizal memastikan dalam melakukan efisiensi tersebut tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja pada karyawan.

“Tak ada pemutusan hubungan kerja karyawan, karena ini mengubah atau repositioning sehingga fungsi-fungsi, hubungan antarorganisasi menjadi berbeda. Lebih sesuai dengan tantangan zaman,” ujarnya. (-)