jawa tengah
Sabtu, 14 Oktober 2023 22:50 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt
Semarang, Jatengaja.com - Ribuan masyarakat menghadiri peringatan pertempuran lima hari Semarang di kawasan Tugu Muda, Kota Semarang, Sabtu malam (14/10/2023).
Peristiwa pertempuran lima hari Semarang terjadi pada 14-18 Oktober 1945, di mana pahlawan bersatu memperjuangkan kemerdekaan melawan penjajah Jepang.
Dalam peringatan itu ditampilkan pentas kolosal pertempuran lima hari Semarang melibatkan puluhan pemain.
Penjabat Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Nana Sudjana menyatakan pertempuran lima hari Semarang merupakan peristiwa sejarah yang menandai semangat perjuangan warga Semarang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Semangat ini harus tetap dijaga. Kebersamaan dan gotong royong adalah landasan yang kokoh bagi masyarakat yang adil dan damai.
“Tentu saja yang jauh lebih penting adalah nilai-nilai kepahlawanan itu bisa diimplementasikan sekarang," katanya Nana dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Jateng, Sumarno.
Saat ini, imbuh dia, perjuangannya tidak melawan penjajah, tapi berjuang dalam meningkatkan kesejahteraan dan keamanan.
Nana juga mengingatkan kepada semua pihak agar tetap menjaga kebersamaan dan gotong royong menghadapi tahun politik Pemilu 2024 supaya kondisi keamanan dan ketertiban kondusif.
“Di tahun politik ini yang jauh lebih penting adalah keguyuban masyarakat meneladi perjuangan pahlawan," kata dia.
Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu dalam kesempatan sama menyatakan, perjuangan saat ini adalah menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berupaya mewujudkan cita-cita Indonesia Emas pada tahun 2045.
"Untuk itu seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, harus bersama bersatu menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di masyarakat,” ujarnya. (-)
Bagikan
jawa tengah
3 tahun yang lalu