Program Pemerintah Gelar Mudik Gratis Sepeda Motor pada Libur Nataru Dinilai Kurang Tepat

Senin, 09 Desember 2024 22:20 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

1000024837.jpg
Program Pemerintah Gelar Mudik Gratis Sepeda Motor pada Libur Nataru Dinilai Kurang Tepat (ilustrasi/Istimewa )

Semarang, Jatengaja.com - Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno menilai program pemerintah menggelar mudik gratis untuk sepeda motor pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) kurang tepat.

Menurut Djoko saat libur Nataru penggunaan sepeda motor untuk mudik ke kampung tidak sebanyak pada musim Lebaran sehingga tidak banyak pengaruhnya mengatasi kemacetan lalu lintas. 

“Untuk mengatasi kemacetan pada libur Nataru yang perlu dilakukan pemerintah adalah memperbanyak pengadaan bus gratis,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (9/12/2024). 

Program mudik gratis menggunakan bus saat libur Nataru, lanjut dosen Teknik Sipil Unika Soegijapranata Semarang ini, hendaknya tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa, tapi juga ke Pulau Sumatera, terutama ke setiap kota/kabupaten di Provinsi Lampung. 

Tujuannya untuk mengurangi penggunaan sepeda motor menyeberang kapal dan pemerataan, karena saat menunggu masuk kapal penyeberangan, antrian sepeda motor bisa mencapai 1 km lebih di malam hari. 

Menyelenggarakan mudik gratis tidak hanya berdasarkan angka statistik hasil survei, namun harus melihat  fakta di lapangan.

“Sudah saatnya program mudik gratis motor diarahkan ke Lampung. Mudik motor gratis di Jawa tidak diperlukan lagi, karena rata-rata setiap rumah tangga sudah memiliki sepeda motor. Lain halnya di Lampung, setelah tiba di ibukota kabupaten, masih melanjutkan lagi dengan sepeda motor yang jaraknya masih cukup jauh. Dan di sana masih minim angkutan umum,” ujarnya.

Pada masa libur Nataru ada tiga Program Mudik Gratis yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan mengangkut 38.722 penumpang dan 2.320 sepeda motor. 

Ditjenhubdat menyediakan 88 unit bus dan 2 unit truk untuk 3.500 sepeda motor ke 11 rute tujuan di Pulau Jawa (Solo, Yogyakarta, Surabaya, Wonosobo, Semarang, Wonogiri, Cilacap, Purwokerto, Malang, Madiun dan Kediri). 

Ditjen Perkeretaapian akan mengangkut 5.300 penumpang dan 2.320 sepeda motor (Stasiun Cirebon Prujakan, Stasiun Purwokerto, Stasiun Kutoarjo dan Stasiun Lempuyangan). 

Serta Ditjenhubla mengangkut 29.772 penumpang 29.972 penumpang untuk 100 ruas trayek pelayaran angkutan laut (PP).

Djoko menambahkan mobilitas masyarakat pada libur Nataru untuk mengunjungi tempat-tempat wisata tinggi sehingga keselamatan transportasi wisata harus benar-benar mendapata perhatian khusus.

Hal ini sesuai Surat Edaran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. SE/8/DI.01.01/MK/2022 tentang Keselamatan Transportasi Wisata, yang antara lain mengatur pengguna jasa transportasi wisata (Biro Perjalanan Wisata dan Wisatawan) menggunakan transportasi wisata yang sesuai dengan persyaratan wisata yang sesuai dengan persyaratan teknis dan laik jalan serta memiliki perizinan resmi. 

Tempat wisata dan taman rekreasi ikut serta mendukung dengan menyediakan tempat istirahat bagi pengemudi transportasi wisata. Perusahaan jasa transportasi wisata harus memperhatikan jumlah penumpang agar tidak melebihi kapasitas.

“Keberhasilan pemerintah menyelenggarakan libur Nataru 2024/2025 akan menjadi modal awal persiapan membenahi penyelengaraan musim Mudik Lebaran 2025 yang berlangsung tidak lama lagi,” kata Djoko yang juga Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Pusat. (-)