Pertamina Jadi Pengelola Blok East Natuna

Rabu, 31 Mei 2023 07:46 WIB

Penulis:Sulistya

Editor:Sulistya

Tutuka Adji Dirjen Migas.png

Jakarta, Jatengaja.com - Anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE), PT Pertamina East Natuna akan mengelola Blok East Natuna. Hal itu terungkap setelah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM mengumumkan hal tersebut, Selasa (30/5/2023).  

Pengelolaan PT Pertamina East Natuna lewat komitmen investasi awal sebesar US$13 juta atau setara Rp194,5 miliar (asumsi kurs Rp14.968 per dolar AS). Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji  mengatakan, melalui investasi awal tersebut, PT Pertamina East Natuna akan melakukan studi G&G, akuisisi dan pengolahan data seismik 3D dengan luasan 430 kilometer persegi dan 1 pemboran eksplorasi selama 3 tahun pertama. 

“Ini sebenarnya cuma lapangan Arwana sama Barakuda, yang di sini yang di D-Alpha itu 70 persen Co2 itu belum,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji di Jakarta, dikutip dari www.trenasia.com, Selasa,30 Mei 2023.

Tutuka menambahkan, Blok East Natuna diperkirakan menyimpan sumber daya minyak mencapai 2,2 BBO dan gas sebesar 300 BSCF. Potensi sumber daya itu terbentang di atas luasan konsesi 10.484,39 kilometer persegi.

Eksplorasi

Selain Blok East Natuna, terdapat dua lapangan yang juga diberikan kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yakni Sangkar dan Peri Mahakam. Dengan total investasi dari tiga wilayah kerja ini sebesar US$22,7 juta dan bonus tanda tangan US$600.000. 
WK Sangkar dikelola oleh PT Saka Eksplorasi Timur dan WK peri Mahakam dikelola oleh ENI Peri Mahakam Limited (49%) dan PT Pertamina Hulu Borneo (51%).

Seperti diketahui, Wilayah Kerja (WK) Sangkar dan Peri Mahakam (WK Eksplorasi) merupakan wilayah yang dilelang oleh Pemerintah melalui Lelang Penawaran Langsung Tahap II Tahun 2022 periode November 2022 - Januari 2023 dan telah diumumkan pemenangnya tanggal 22 Februari 2023. Kontrak Bagi Hasil WK Eksplorasi untuk ketiga WK tersebut berjangka waktu 30 tahun.

Dengan bertambahnya penandatanganan tiga kontrak baru ini, pemerintah berharap dapat menjadi salah satu bukti bagi para investor bahwa industri hulu migas Indonesia masih memiliki peluang besar untuk dikembangkan, serta memiliki daya tarik yang tinggi. 

Sebelum penandatanganan kontrak ini, pada 2023 ini juga telah ditandatangani 5 kontrak kerja sama hasil lelang yaitu: 
1. Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Offshore North West Aceh 
2. Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Offshore South West Aceh 
3. Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Jabung Tengah 
4. Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja West Kampar 
5. Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Paus 

Hingga  saat ini ada beberapa WK dalam proses evaluasi lelang Penawaran Langsung Tahap I Tahun 2023, yaitu WK Akia, Beluga dan Bengara I yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif untuk kegiatan hulu migas di Indonesia. (-)