Pembukaan Kemwil IX Sako Pramuka SIT Jateng Dimeriahkan Teatrikal Pertempuran Ambarawa

Selasa, 15 Oktober 2024 15:07 WIB

Penulis:Sulistya

Editor:Sulistya

15 kemah.jpg
Upacara pembukaan Kemah Ukhuwah Wilayah (Kemwil) IX Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Sekolah Islam Terpadu (SIT) Jawa Tengah, berlangsung semarak, Selasa (15/10/2024).

Semarang, Jatengaja.com – Upacara pembukaan Kemah Ukhuwah Wilayah (Kemwil) IX Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Sekolah Islam Terpadu (SIT) Jawa Tengah, berlangsung semarak, Selasa (15/10/2024).

Pembukaan acara yang berlangsung di Komplek Taman Nasional Gunung Merbabu, tepatnya Lapangan Tajuk, Getasan, Kabupaten Semarang itu dimeriahkan teatrikal Pertempuran Ambarawa.

Kegiatan diikuti 2.481 peserta dan 300an panitia dan guru pembina pendamping serta 145 talent pengisi acara pendukung. 

Dihadiri Ketua Mabisakonas Pramuka SIT Indonesia, Kak Prof Dr Sukro Muhab MSi, Ketua Pinsakonas Pramuka SIT Indonesia Kak Fauzi Nahdi MPd, Ketua Mabisakoda SIT Jawa Tengah, Zainal Abidin SPd, Ketua Pinsakoda Pramuka SIT Jawa Tengah, Kak Priyono SPd, Jajaran Mabicab Kabupaten Semarang, serta segenap Dewan Pembina dan Dewan Pengurus JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah.

Sebagai pembina upacara pembukaan, Kakak Prof Dr Ir Slamet Budi Prayitno MSc selaku Ketua Kwarda Pramuka Jawa Tengah. 

Generasi Emas

Dalam amanat upacaranya, Kak Budi Prayitno, menyampaikan agar peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh. 

"Kegiatan ini merupakan langkah ikhtiar dalam mempersiapkan Generasi Emas Indonesia 2024. Kalian akan bertemu bersilaturahmi belajar bersama bersama saudara seusia kalian dari kabupaten/kota lainnya," ujar Kak Budi.

Kegiatan Kemwil IX secara resmi dibuka ditandai dengan pemukulan gong oleh pembina upacara, diikuti pemukulan kentongan oleh perwakilan peserta upacara.

Upacara pembukaan Kemwil IX dimeriahkan dengan Teatrikal Pertempuran Ambarawa yang ditampilkan oleh para talent dari SIT yang ada di Kabupaten Semarang.

Teatrikal yang menggambarkan sebuah perjuangan heroik rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda dan mempertahankan kemerdekaan. Properti, backsound, maupun tampilan para talent dengan kostum zaman itu, seakan mengajak penonton ikut larut dalam suasana perjuangan kala itu. (-)