Kota Semarang Raih Prestasi Masuk 5 Besar Kota Toleransi di Indonesia

Rabu, 31 Januari 2024 20:41 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

kota semarang toleransi.jpeg
kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono menerima penghargaan IKT 2023 dari Satara Institute. (Jatengaja.com/dok. Humas Pemkot Semarang)

Semarang, Jatengaja.com - Kota Semarang meraih prestasi masuk lima besar sebagai kota toleransi di Indonesia tahun 2023 berdasarkan indeks yang digelar Setara Institute Jakarta . 

Berdasarkan Indeks Kota Toleran (IKT) 2023 yang digelar Setara Institute, Kota Semarang meraih skor 6,230. Angka ini menunjukkan peningkatan dibanding atas 2022 dengan skor 5,783 yang menempati posisi ketujuh. 

Trofi dan sertifikat penghargaan IKT 2023  diserahkan Direktur Evaluasi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Elfrida Herawati Siregar kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono di Jakarta, Selasa 30 Januari 2024.

“Alhamdulillah sudah masuk peringkat kelima. Bukan paling baik, tetapi memang kami berusaha mewujudkan satu kota yang betul-betul nyaman untuk ditinggali," kata Sapto, mewakili Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu dilansirdari semarangkota.go.id

Menurut Sapto, penilaian IKT merujuk sinergi seluruh elemen kota dalam menata dan membangun toleransi dalam masyarakat.

Sinergi tersebut dinilai telah mengakselerasi implementasi misi pemerintah dalam menjamin kemerdekaan masyarakat. Baik dalam menjalankan ibadah, pemenuhan hak, dan perlindungan kesejahteraan sosial serta hak asasi manusia (HAM) masyarakat secara berkeadilan.

Kemudian aspek kebijakan penganggaran, peningkatan kapasitas masyarakat tentang moderasi beragama, dan wawasan kebangsaan di tingkat kelurahan, serta promosi pengarusutamaan gender secara terus menerus.

Ekosistem toleransi yang kuat menjadi modal di seluruh elemen kota untuk terus mendorong kemudahan izin pendirian rumah ibadah, serta memastikan tidak adanya hambatan-hambatan struktural.

Di Kota Semarang ekosistem toleransi telah terbentuk dengan pendirian kampung moderasi beragama di dua kelurahan dan pemberdayaan Pancasila yang berkolaborasi dengan kelompok masyarakat sipil, yakni dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

“Kami dibantu oleh teman-teman dari FKUB, dan semua komponen masyarakat untuk berupaya menjadi kota yang inklusif. Ini juga meningkatkan kami dalam mendorong kerukunan di antara warga Kota Semarang," katanya.

Sementara, Ketua Badan Pengurus Setara Institute, Ismail Hasani mengatakan, indeks kota toleran adalah satu studi pengukuran terhadap kinerja 94 kota di Indonesia.

“Penilian bukan hanya kinerja wali kota saja, memang kinerja wali kota menentukan, tetapi kinerja masyarakat, kinerja tokoh-tokoh ulama, agama, sosial, elemen masyarakat sipil dan seterusnya," ujarnya.

Berikut 10 kota yang masuk dalam Indeks Kota Toleran 2023 menurut Setara Institute:

1. Kota Singkawang menyabet skor 6,500,

2. Kota Bekasi meraih skor 6,460,

3. Kota Salatiga mendapatkan skor 6,450,

4. Kota Manado dengan skor 6,400

5. Kota Semarang meraih skor 6,230,

6. Kota Magelang mendapat 6,220,

7. Kota Kediri dengan skor 6,073,

8. Kota Sukabumi meraih skor 5,997,

9. Kota Kupang mendapatkan skor 5,953,

10. Kota Surakarta dengan skor 5,800. (-)