Kepemimpinan Puan di DPR Dinilai Strategis Impementasikan Perjuangan RA Kartini

Rabu, 20 April 2022 13:24 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

perempuan.jpg
Kepemimpinan Puan di DPR Dinilai Strategis Impementasikan Perjuangan RA Kartini. (Jatengaja.com/Istimewa)

Jakarta, Jateng. com - Kepemimpinan Puan Maharani sebagai ketua DPR RI dinilai sangat strategis untuk mengimplementasikan nilai-nilai perjuangan pahlawan nasional RA Kartini.

Penilaian ini disampaikan tokoh perempuan muda Muhammadiyah Dr. Ulfah Mawardi, M.Pd dalam keterangan, Rabu (20/4).

Menurutnya di bawah kepemimpinan Puan Maharani wajah Parlemen kini tidak hanya terlihat tajam dalam fungsi monitoring seperti terkait kelangkaan minyak goreng dan  kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tetapi juga responsif dalam isu-isu keadilan gender.

“Ini menunjukkan kepemimpinan Puan Maharani di DPR strategis untuk mengimplementasikan nilai-nilai perjuangan RA Kartini,” katanya.

Sosok Puan dalam kepemimpinannya di DPR, lanjut Ulfah menjadi inspirasi bagi siapapun, bahwa bangsa Indonesia membuka lebar kesempatan perempuan untuk berkarya. 

“Inilah substansi dari perjuangan Kartini untuk masa kini,” ujarnya.

Dengan posisi Puan Maharani sebagai Ketua DPR,  maka nilai-nilai yang diperjuangkan Kartini seperti mendapatkan kesetaraan dalam hak pendidikan dan mendorong percaya diri perempuan dalam berkarir menjadi suatu keniscayaan.

“Leadher tentang perjuangan itu sekarang melekat pada Ibu Puan Maharani, yang berkat posisinya telah simbol perlawanan  atas praktik-praktik diskriminasi,” katanya.

Sekjen Pimpinan Pusat Nasyiah Aisyiyah (Putri Muhammadiyah) 2012-2016 ini lebih lanjut menyatakan, adanya asumsi bahwa perempuan ujungnya jadi ibu rumah tangga semakin ternegasikan.

Apalagi, sebelum posisi Ketua DPR yang dijabat Puan, sebelumnya juga sudah ada contoh di mana sosok perempuan menempati posisi sebagai presiden, yakni Megawati Soekarnoputri.

"Karena itu, di momentum kita menyambut Hari Kartini (21 April) tahun ini, perempuan tidak perlu ragu, karena sejatinya memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam mengejar mimpi dan cita-citanya, baik dalam konteka mengenyam pendidikan tinggi, meniti karir, hingga kesempatan di ruang politik serta jabatan publik,” bebernya.

Spirit Kartini untuk masa kini terimolementasikan dalam perempuan yang memiliki semangat juang tinggi, kepercayaan diri, dan yakin terhadap kemampuan yang dimiliknya. 

Spirit itulah yang menjadikan perempuan memiliki keinginan untuk memerdekakan dirinya, dan memiliki prinsip hidup yang kuat.

"Kehadiran Ibu Puan Maharani sebagai perempuan pertama yang menjadi ketua DPR memberikan contoh baik dan harapan ke depan bahwa jika perempuan diberikan kesempatan mengakses berbagai sumber daya dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, maka perempuan memiliki potensi yang luar biasa dalam pembangunan,” ujar Ulfah.

Apalagi, imbuh Ulfah, dari sisi nilai keagamaan, khusuanya di dalam ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad, dan tertera langsung dalam Alquran juga sangat tegas untuk dijadikan pijakan yang relevan dalam hak asasi perempuan (HAP), yakni untuk mengangkat martabatnya dan menjauhkannya dari praktik perlakuan diskriminatif.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S al Hujurat ayat 13, yang artinya:

"Wahai manusia Kami ciptakan kamu dari lelaki dan perempuan dan Kami jadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa kepada-Nya," (Q.S. al Hujurat, 13)

Ayat yang pernah disitir oleh Presiden Indonesia pertama, Ir Soekarno dalam pidato To Build the World A New di hadapan Sidang Umum PBB pada tanggal 30 September 1960 yang 'mengguncang' dunia itu akan selalu relevan untuk membangun kesadaran betapa dengan alasan apapun perempuan tidak berhak mendapatkan perlakuan yang diskriminatif. (-)