jawa tengah
Rabu, 10 September 2025 22:30 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt
Semarang, Jatengaja.com - Kementerian Pertanian (Kementan) akan gelontorkan bantuan dana senilai Rp135 miliar kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk meningkatkan hilirisasi sektor perkebunan.
Anggaran tersebut difokuskan pada perluasan lahan dan produktivitas tiga komoditas unggulan, yaitu tebu, kopi, dan kelapa.
Hal ini disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Abdul Roni Angkat usai menemui Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi di kantor Gubernur Jateng di Semarang, Rabu 10 September 2025.
Ia mengatakan, salah satu program Presiden Prabowo Subianto adalah hilirisasi perkebunan. Hingga kini sudah ada anggaran yang diperuntukkan bagi beberapa komoditas unggulan, seperti tebu, pala, jambu mete, kakao, kopi, dan kelapa
"Khusus Jawa Tengah, setelah kita mapping (petakan) dapatlah alokasi Rp135 miliar. Salah satunya untuk tebu dengan kawasan seluas 11 ribu hektare,” kata Abdul Roni.
Program itu akan dimulai pada September dan harus selesai pada awal Desember 2025, sehingga pemerintah provinsi Jateng harus bisa menuntaskan kawasan perkebunan unggulan, dalam waktu kurang lebih dua bulan.
"Gubernur Ahmad Luthfi sangat mendukung sekali untuk mengawal kawan-kawan kabupaten/kota," kata Roni.
Komoditas tebu menjadi salah satu prioritas, karena selama ini kebutuhan gula konsumsi dan industri atau rafinasi nasional masih kurang.
Secara nasional, kebutuhan gula konsumsi masih kurang sekitar 500 ribu ton, sedangkan gula industri masih kurang sekitar 4-5 juta ton. Guna mencukupi kebutuhan gula konsumsi itu, maka dibutuhkan penambahan luas perkebunan tebu sekitar 100 ribu hektare.
Sementara, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan akan mendukung penuh dan memaksimalkan alokasi anggaran dari Kementan dengan menginstruksikan kepada dinas terkait untuk segera melakukan koordinasi dengan dinas pertanian dan perkebunan, di masing-masing kabupaten/kota.
"Intinya kami akan dukung sepenuhnya. Kami akan maksimalkan,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng Defransisco Dasilva Tavares menambahkan, koordinasi dengan dinas terkait di kabupaten/kota, akan terus dilakukan, lantaran mereka yang akan memandu pelaksanaan bantuan dari Kementan tersebut.
"Untuk tiga komoditas yang menjadi target, kelapa kita sudah 100 persen siap, kemudian kopi juga 100 persen siap, sedangkan tebu masih 80,75 persen,” katanya.
Untuk tebu, imbuh ia, Gubernur akan mendorong dengan melakukan rapat dengan bupati dan wali kota agar dipercepat.
Berdasarkan data, Jawa Tengah merupakan salah satu Provinsi penghasil tebu terbesar ke-3 setelah Jatim dan Lampung.
Luas areal tebu pada tahun 2024 adalah 58.633,39 hektare dengan hasil produksi tebu sebesar 3.718.519,02 ton dan gula kristal putih sebesar 258.776,845 ton.
Sedangkan untuk luas areal kopi di Jateng mencapai 47.714,53 hektare dengan produksi 26.507,79 ton, yang . tersebar di 28 kabupaten/kota dengan jenis kopi robusta dan arabika.
Beberapa kabupaten juga telah ditetapkan sebagai kawasan kopi nasional adalah Kabupaten Temanggung, Wonosobo, Semarang, Magelang dan Jepara.
Untuk kelapa, Jawa Tengah masuk dalam 10 besar provinsi dengan produksi kelapa tertinggi nasional dengan produksi pada 2024 adalah 161.233 ton dengan luas areal seluas 200.863 hektare.(-)
Bagikan
Gubernur
9 hari yang lalu