Januari-Maret 2024, Jateng Dilanda 134 Bencana Sebabkan 15 Orang Tewas

Sabtu, 23 Maret 2024 15:04 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

banjir1.jpg
Januari-Maret 2024, Jateng Dilandar 134 Bencana Sebabkan 15 Orang Tewas (ilustrasi banjir/Istimewa)

Semarang, Jatengaja.com - Selama  Januari hingga 14 Maret 2024 wilayah Jawa Tengah (Jateng) tercatat telah terjadi sebanyak 134 bencana, yang menyababkan 15 tewas.

Ke-134 bencana tersebut  meliputi sebanyak  61 angin kencang, 53 banjir, 18 tanah longsor, dan dua kebakaran permukiman/gedung. 

Menurut Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana kejadian bencana tersebut telah menyebabkan sebanyak 226.601 jiwa terdampak dan 36.086 jiwa mengungsi, serta sebanyak 15 orang meninggal dunia. 

“Provinsi Jateng merupakan daerah yang rawan bencana. Sejak Januari hingga 14 Maret telah terjadi 134 bencana,” ujarnya  seusai Rapat Koordinasi Kebencanaan Tingkat Jateng Tahun 2024 di Kantor Gubernur Jateng di Jalan Pahlawan Semarangbeberapa waktu lalu.

Nana menyebutkan bahkan dalam kurun waktu seminggu terakhir yakni 8-14 Maret 2024 telah terjadi sebanyak 30 kejadian bencana besar di beberapa daerah yakni 14 kejadian banjir dan 16 kangin kencang .

Kejadian banjir yang menonjol meliputi Kota Semarang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan. 

Mantan Kapolda Matro Jaya Jakarta ini juga menyebutkan sebanyak sembilan kabupatendan kota di Jateng berstatus tanggap darurat bencana banjir masing-masing Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kendal, Kota Semarang, Demak, Kudus, Pati, Jepara, dan Grobogan.

“Mengimbau warga di wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap banjir,” imbau Nana.

Nana menambahkan dalam penanggulangan bencana, Pemprov Jateng telah memberikan dukungan logistik, dan peralatan penanggulangan bencana. Selain itu, juga menggandeng stakeholder terkait untuk memberikan bantuan dalam bentuk dukungan personil, peralatan, maupun logistik.

"Menghadapi bencana, tentu Pemprov Jateng serta pemerintah kabupaten dan kota tidak mampu bekerja sendiri, namun membutuhkan bantuan dari Pusat,” katanya. (-)