Industri Ekraf di Jateng Terus Tumbuh, Semester I 2025 Nilai Ekspor Capai Rp53 Triliun

Sabtu, 01 November 2025 21:13 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

ekonomi kreatif.jpg
Industri Ekraf di Jateng Terus Tumbuh, Semester I 2025 Nilai Ekspor Capai Rp53 Triliun. (ilustrasi/internet)

Semarang, Jatengaja.com - Industri ekonomi kreatif (Ekraf) di Provinsi Jawa Tengah terus menggeliat dan tumbuh secara signifikan dengan nilai ekspor telah mencapai puluhan triliun. 

Berdasarkan data Kementerian Ekonomi Kreatif,  ekspor industri ekraf Jawa Tengah (Jateng) pada semester I-2025 nilainya mecapai Rp53 triliun dan merupakan terbesar kedua secara nasional. 

Menteri Ekonomi Kreatif  (Menkraf), Teuku Riefky Harsya mengatakan, Jawa Tengah menunjukkan progres yang signifikan perkembangan ekonomi kreatif, baik dari investasi, ekspor, maupun jumlah pegiat ekonomi kreatif.

“Kami harapkan industri ekonomi kreatif  akan menjadi mesin baru penggerak pertumbuhan ekonomi di daerah Jawa Tengah,” katanya saat menghadiri puncak perayaan  Hari Ekonomi Kreatif  Nasional (Hekrafnas) di gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Jumat 31 Oktober 2025 malam.

Presiden Prabowo diketahui juga telah menetapkan Jawa Tengah sebagai salah satu dari 15 provinsi pengembangan ekraf prioritas.

Menurut Menkraf subsektor fesyen, kriya, dan kuliner masih mendominasi ekspor produk ekraf dari Jawa Tengah dan Indonesia, serta berharap ke depan yang bertumbuh pesat adalah subsektor game, musik, film dan film animasi.

Dukungan untuk pengembangan ekraf di Jawa Tengah juga terus dilakukan, karena di provinsi ini sudah ada 12 kabupaten/kota kreatif. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi untuk provinsi di Indonesia. 

“Sektor ekraf tidak hanya membuka lapangan pekerjaan tetapi meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Menkraf.

Oleh karenanya, Menkraf menambahkan butuh kerja sama dari semua pihak untuk mengembangkan ekonomi kreatif di setiap daerah. Sebab, yang acap menjadi tantangan adalah persoalan permodalan. 

Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi mengatakan, salah satu mimpi besar adalah menjadi Jateng menjadi provinsi kreatif di Indonesia. Apalagi, sudah ada 12 kabupaten/kota di provinsi ini yang sudah ditetapkan menjadi kabupaten/kota kreatif. 

"Ekonomi kreatif ini tidak terikat waktu, tempat, maupun umur. Ekonomi kreatif ini sudah menjadi tulang punggung ekonomi Jawa Tengah," katanya.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemprov Jateng untuk menumbuhkan ekonomi kreatif, antara lain mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku ekonomi kreatif, mengadakan pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi bagi pelaku ekonomi kreatif, hingga dukungan sosialisasi dan sertifikasi HaKI (Hak atas Kekayaan Intelektual).

Serta menjembatani pembentukan kabupaten/kota kreatif di Jawa Tengah, mendorong pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kabupaten/kota, dan memberi ruang kepada pegiat ekraf untuk berekspresi, bersinergi, serta membangun jejaring melalui event secara regular.

Langkah terbaru adalah melalui program Kecamatan Berdaya. Di mana kecamatan dijadikan sentral pengembangan ekonomi kreatif yang mengakomodir pegiat ekraf di desa-desa yang ada di kecamatan tersebut. 

“Dari sisi permodalan Bank Jateng juga siap memfasilitasi permodalam ekraf melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR),” ujar gubernur Jateng. (-)