Undip
Minggu, 19 Desember 2021 16:42 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt
Semarang, JatenJaja.com - Guru Besar Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof. Dr. Muhammad Nur DEA, membuat alat Generator Gelembung Ozon Nano & Mikro (GenGONaM).
Alat pereduksi pestisida pada sayuran dan buah ini melalui pencucian dengan gelembung mikro ozon yang diharapkan bisa membantu pencegahan stunting pada anak.
Seperti diketahui salah satu sebab stunting adalah karena kandungan pestisida pada sayur dan buah yang dikonsumsi ibu hamil dan anak.
Alat GenGONaM merupakan salah salah satu inovasi yang terpilih sasuk dalam Program Prioritas Riset Nasional (PRN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Stunting 2021-2024.
“Saya berharap melalui riset dan ivonasi yang kami kembangkan ini bisa menghilangkan pestisida yang ada di makanan dan dapat membantu menangani kasus stunting terhadap anak,” kata Prof Nur dalam konferensi pers secara hybrid, di Gedung Acyntia Persada Fakultas Sains dan Matematika, Undip, Sabtu (18/12).
Menurut Prof. Nur, salah satu faktor yang mendorong membuat alat tersebut adalah keprihatinan banyaknya kasus stunting akibat produk makanan yang dikonsumsi masyarakat banyak mengandung pestisida sehingga sangat berbahaya.
Konsumsi sayur dana buah yang mengandung pestisida menyebabkan tubuh tidak bisa berkembang dengan baik, dan lebih mengerikan lagi mengganggu berkembangnya kecerdasannya.
“Mengenai cara kerja alat ini menggunakan generator ozon dengan produksi gelembung mikro dan nano,” ujarnya.
Ozon dalam bentuk gelembung mikro dan nano lebih mudah larut di dalam air. Air terlarut ozon digunakan untuk mencuci produk holtikultura, khususnya sayur dan buah yang mengandung pestisida.
Pencucian dilakukan didalam wadah yang diputar (pesawat sentrifugal) agar air bekas cucian langsung keluar dan tidak mengenai produk lagi.
Untuk membangkitkan gelembung nano-mikro ozon, keluaran ozon melalui selang silikon dimasukkan dalam ujung saluran udara melalui pipa venture. Keluaran dari venture tersebut terbentuk gelembung ukuran mikro dan nano.
Kemudian air dari wadah pelarutan dipompa berulang kali sehingga kosentrasi yang terlarut akan lebih cepat mencapai tingkat yang diperlukan dalam pemanfaatan air dangan ozon terlarut untuk pencucian.
Ozon itu mengadung tiga atom oksigen. Di dalam air satu atomnya akan terlepas menjadi oksigen radikal. Oksigen radikal inilah yang merusak senyawa pestisida dan terlepas dari permukaan sayur dan buah.
“Dengan gabungan air berozon dan pesawat sentrifugal, berbagai uji yang dilakukan, alat ini bisa mereduksi pestisida mencapai 95 persen dalam 10 menit sehingga bahan baku makanan khususnya bagi ibu menyusui dan anak tak lagi terkontaminasi pestisida,” jelas Prof. Nur.
Dalam pembuatan alat GenGONaM, Prof Nur dibantu beberapa peneliti diantaranya Dr. Dra Sumariyah M.Si, (Ketua); Dr. dr. Suhartono M.kes (Anggota); Dr. Ir Eny Fuskhah, M.Si (Anggota); dan Ahmad Ni’mattulah Al-Baarri, S.pt. M.P., Ph.D sebagai anggota.
Koordinator Program PRN Stunting dan juga Profesor Bidang Teknik Lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Dr. Ignasius D.A. Sutapa, MSc dalam kesempatan sama menyataan, program PRN Stunting ini merupakan komitmen pemerintah dengan mendukung program riset nasional terkait dengan percepatan penanganan stunting. (-)
Bagikan
Undip
7 hari yang lalu