Kebakaran
Senin, 10 Februari 2025 14:32 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt
Jakarta, Jatengaja.com - Masih dilakukan penyeledikan untuk mengetahui penyebab kebakaran gedung Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Jakarta , Sabtu, 8 Februari 2025 malam.
Sementara Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid, memastikan tidak ada dokumen penting pertanahan yang rusak atau hilang dalam peristiwa kebakaran tersebut.
"Bagian Humas yang terbakar. Di sana tidak ada dokumen HGB, HGU atau apa pun. Jadi, tidak ada yang namanya penghilangan barang bukti,” ujar Nusron dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu, 9 Februari 2025.
Kebakaran diduga dipicu dari ruang Humas di lantai satu gedung. Merujuk informasi Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, api kali pertama muncul pada pukul 23.09 WIB. Petugas pemadam kebakaran mulai memadamkan api 10 menit kemudian. Api baru dapat dipadamkan pada Minggu pukul 00.15 WIB.
Insiden tersebut memicu spekulasi warganet ihwal upaya penghilangan barang bukti dari sejumlah masalah pertanahan. Salah satu kasus besar yang tengah disorot yakni keberadaan HGB di kawasan pagar laut Tangerang. HGB tersebut diduga melanggar hukum.
Hingga kini, Kementerian ATR/BPN belum dapat memastikan penyebab kebakaran. Nusron mengatakan petugas masih melakukan investigasi terkait pemicu insiden tersebut. “Sedang diinvestigasi oleh Damkar. Tapi diduga ada CPU komputer yang korslet karena lupa dimatikan,” ujar Nusron.
Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga (PHAL) Biro Hubungan Masyarakat (Humas) Kementerian ATR/BPN, Risdianto Prabowo Samodro, mengatakan api berkobar di Ruang Humas Subbagian Pengaduan Lantai 1.
Selain itu, ruangan Bagian Pemberitaan, Hubungan Antar Lembaga, Informasi Publik, dan Pengaduan juga terdampak kebakaran. “Beberapa dokumen dan peralatan kerja terdampak masih dalam pendataan,” kata dia.
Pihaknya memastikan kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa. Meski tak ada korban jiwa maupun kerusakan dokumen penting, kebakaran diperkirakan memicu kerugian mencapai Rp448 juta.
“Selain menelusuri penyebab, yang paling penting adalah evaluasi sistem keamanan dan mitigasi risiko kebakaran untuk mencegah kejadian serupa di masa depan,” ujar Risdianto,
Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta, Satriadi Gunawan, mengatakan kebakaran kemungkinan disebabkan korsleting pada perangkat AC. Saat ini gedung lokasi kebakaran telah dipasang garis polisi untuk penyelidikan lebih lanjut. (-)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Chrisna Chanis Cara pada 09 Feb 2025
Bagikan
Kebakaran
setahun yang lalu