BI Sebut Perekonomian Jateng Triwulan II 2024 Tumbuh 4,92 Persen

Selasa, 10 September 2024 20:25 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

bi jtg.jpg
Kepala Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra (depan dua dari kiri) dalam Media Briefing "Angkringan di Siang Hari” di Aperio Dining & Soiree Semarang, Selasa (10/9/2024). (Jatengaja.com/dok. Humas BI Jateng)

Semarang, Jatengaja.com - Perekonomian Jawa Tengah (Jateng) pada triwulan II 2024 masih tetap tumbuh kuat sebesar 4,92 persen, di tengah kondisi global yang belum menentu.

Pertumbuhan perekonomi Jateng tersebut selaras dengan perekonomi wilayah Jawa secara keseluruhan yang didukung oleh permintaan domestik serta investasi yang masih cukup kuat.

Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng, Rahmat Dwisaputra dalam Media Briefing "Angkringan di Siang Hari” di Aperio Dining & Soiree Semarang, Selasa (10/9/2024).

Hadir dalam acara tersebut  dua Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jateng Ndari Surjaningsih dan Nita Rachmenia, serta pejabat lainnya.

Menurut Rahmat, dalam rilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 Agustus 2024 menunjukkan pertumbuhan perekonomi Jateng pada Triwulan II 2024 tumbuh sebesar 4,92% (yoy), meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan Triwulan I 2024 4,97% (yoy). 

“Permintaan domestik didorong konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah. Konsumsi rumah tangga tumbuh 5,12 persen (yoy), seiring momentum Idulfitri, Iduladha, serta libur panjang,” ujarnya. 

Kinerja konsumsi tercermin pada peningkatan Indeks Penjualan Ritel dari 85,57 menjadi 98,87, serta Indeks Keyakinan Konsumen yang masih optimis (>100) sebesar 135,68. 

Konsumsi pemerintah juga tumbuh positif sebesar 7,67 persen (yoy) didorong oleh kenaikan belanja pegawai, terutama pencairan tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 yang sudah mulai cair sejak Juni 2024. 

Sedangkan pertumbuhan Investasi yang tinggi sejalan dengan pembangunan proyek strategis nasional (PSN) dan swasta yang masih berlangsung. 

“Beberapa proyek tersebut antara lain Bendungan Jlantah, Jalan Tol Jogja-Bawen, Jalan Tol Solo-Jogja, serta pengembangan fase dua  Kawasan Industri Terpadu Batang,” jelas Rahmat. 

Kantor Perwakilan BI Jateng selaku salah satu pemangku kebijakan, imbuh Rahmat senantiasa mengupayakan pertumbuhan ekonomi lebih kuat dan solid, yang dilakukan dalam beberapa aspek yakni pertumbuhan investasi, stabilitas inflasi, perkembangan perekonomian syariah hingga sistem pembayaran. 

Sebagai contoh, dalam mendukung perkembangan perekonomian syariah, BI se-Jateng meliputi Semarang, Solo, Tegal, dan Purwokerto akan turut serta mendukung pelaksanaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Kawasan Jawa 2024 pada 13-15 September 2024 di Surabaya. 

“Kantor Perwakilan BI Jateng akan berkontribusi dalam agenda kompetisi designer IN2MF (Indonesia International Modest Fashion Festival), IN2HCC (Indonesia International Halal Chef Competition), hingga kompetisi lembaga ZISWAF dan pondok pesantren unggulan,” katanya.

Nita Rachmenia menambahkan pada aspek sistem pembayaran, Bank Indonesia bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kota Semarang akan menghelat program parQRIS berupa insentif  potongan biaya parkir dengan metode pembayaran menggunakan QRIS.

“Melalui program parQRIS masyarakat hanya akan membayar  Rp53. Program ini ditujukan bagi 5.300 transaksi pertama sepanjang periode 17-30 September 2024 dan mencakup lebih dari 10 titik di Kota Semarang,” ujarnya. 

Melalui program elektronifikasi tersebut, sambung Nita, dapat mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), mengurangi biaya cash handling, serta meningkatkan transparasi dan akuntabilitas transaksi pemerintah daerah. (-)