budaya
Kamis, 09 Februari 2023 23:40 WIB
Penulis:SetyoNt
Editor:SetyoNt
Semarang, Jatengaja.com - Bank Indonesia (BI) menyebutkan pada 2022, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tumbuh 5,31% (yoy) meningkat dibandingkan 2021 yang sebesar 3,33% (yoy).
Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah (Jateng), Rahmat Dwi Saputra menyatakan pertumbuhan ekonomi Jateng 2022 didorong peningkatan permintaan domestik, terutama konsumsi rumah tangga dengan andil sebesar 3,24%. Dari sisi lapangan usaha, sumber pertumbuhan berasal dari LU transportasi dan pergudangan, serta industri pengolahan.
Peningkatan LU transportasi dan pergudangan, serta industri pengolahan tersebut juga tercermin pada kenaikan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha yang mencapai 11,70%, lebih tinggi dari 2021 (5,81%).
“Prompt Manufacturing Index (PMI) Jateng juga meningkat menjadi 51,88 selama 2022,” katanya di Semarang, Kamis (9/2).
Lebih lanjut, Rahmat menyatakan capaian inflasi Jateng 2022 juga berada pada level terjaga, dengan kecenderungan yang semakin membaik dalam sasaran inflasi yang ditetapkan.
Pada Januari 2023, inflasi Jawa Tengah mengalami tercatat sebesar 0,32% (mtm), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional (0,34%; mtm).
Penurunan inflasi disebabkan inflasi komponen Administered Price (AP) yang dipengaruhi oleh penurunan harga bensin seiring dengan penyesuaian harga untuk beberapa jenis bensin terutama non subsidi.
“Penurunan komponen AP juga dipengaruhi oleh penurunan tarif angkutan udara dan adanya penambahan jumlah dan rute maskapai pesawat seiring dengan pulihnya mobilitas masyarakat pasca pandemi Covid-19,” ujarnya.
Namun demikian, kenaikan beberapa komoditas strategis, seperti beras, aneka cabai, dan bawang merah menahan penurunan inflasi yang lebih dalam.
Peningkatan harga pada komoditas-komoditas dimaksud disebabkan belum masuknya masa panen komoditas beras dan curah hujan yang tinggi yang berdampak pada komoditas hortikultura.
Rahmat menambahkan Bank Indonesia terus menjaga stabilitas dan meningkatkan efisiensi sistem pembayaran melalui penguatan kebijakan dan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi.
Pada 2022, transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat ditopang oleh kenakan akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, luasnya dan mudahnya sistem pembayaran digital, serta cepatnya digital banking.
Pengguna QRIS di Jateng pda 2022 tercatat terakselerasi 301,79% (yoy), yaitu menjadi 3.040.856 pengguna QRIS, transaksi e-commerce melalui bill pay juga tercatat membaik dengan tumbuh sebesar 10,66% (yoy).
“Uang Elektronik di Jawa Tengah juga naik sebesar 48,98 persen (yoy). Realisasi peredaran uang pada 2022 sebesar 30,6 triliun atau tumbuh sebesar 14,18 persen (yoy),” ujar Rahmat. (-)
Bagikan
Mahasiswa
3 hari yang lalu