Antisipasi Lonjakan Omicron, Ganjar Perintahkan Semua RS di Jateng Siaga

Rabu, 16 Februari 2022 22:57 WIB

Penulis:SetyoNt

Editor:SetyoNt

ganjar-covid.jpg
Gubernur Jateng, Ganjar saat mengecek tempat isolasi terpusat di Rumah Dinas Wali Kota , Rabu (16/2). (Jatengaja.com/dok. Humas Pemprov Jateng)

Semarang, Jatengaja.com - Mengantisipasi melonjaknya kasus Covid-19 varian Omicron, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo perintahkan semua rumah sakit siaga.

Selain itu juga harus disiapkan skenario-skenario langkah penanganan bila terjadi lonjakan Moricron seperti saat menangani kasus Covid-19 varian Delta pada tahun 2021.

"Semua harus siaga dan siap dengan scenario menghadapi lonjakan varian Omigron seperti saat menangi vasian Delta dulu,” kata Ganjar saat mengecek tempat isolasi terpusat di Rumah Dinas Wali Kota Semarang dan kesiapan RSUD Tugurejo Semarang, Rabu (16/2).

Dari hasil pengecekan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tugurejo Semarang ruangan perawatan yang ada sudah terisi 59%.

Menurut Ganjar, secara keseluruhan, tingkat keterisian kamar rumah sakit (RS) di Jateng masih aman. Saat ini telah terisi sekitar 30%.

“Tapi itu sudah harus diantisipasi, karena kalau sudah pada angka 50 persen, maka kita harus siap-siap menggeser perawatan umum untuk cadangan pasien Covid-19,” ujarnya.

Ganjar juga meminta kepada seluruh bupati dan wali kota untuk menyiapkan tempat isolasi terpusat bagi pasien Covid-19. 

Pemprov Jateng juga akan kembali menggunakan BPSDM dan asrama haji Donohudan Boyolali sebagai tempat isolasi terpusat.

"Beberapa rumah sakit darurat akan kita aktifkan lagi, termasuk isolasi terpusat baik provinsi dan kabupaten/kota. Jadi semua saya minta dihidupkan lagi. Insya Allah kita siap," tegas Gubernur Jateng

Selain itu, Ganjar juga meminta program Jogo Tonggo kembali dijalankan. Program itu penting agar edukasi masif bisa dilakukan pada masyarakat.

"Saya sudah beri pengarahan, sekarang semua kegiatan harus mengikuti ketentuan sesuai level yang ditentukan pemerintah pusat. Acara-acara jumlahnya dibatasi sesuai aturan, sosialisasi terus digencarkan. Ini penting saya sampaikan, agar semua bisa jalan,"  ujar Gubernur Jateng.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yunita Dyah Suminar mengatakan, BOR di Jateng masih cukup aman, karena tingkat keterisian baru 30 %.

Untuk ketersediaan ICU yang mungkin harus menjadi perhatian, karena di beberapa daerah BOR ICU sudah cukup tinggi.

"Misalnya di Solo itu ICU sudah 40 persen, kalau di Tugurejo dan rumah sakit lain belum mencapai itu. Total BOR ICU di Jateng sekitar 50 persen dari total ketersediaan sekitar 300 lebih kamar,” jelasnya. (-)