7 Daerah di Jateng Vaksinasi Masih di Bawah 50 Persen

Senin, 08 November 2021 16:49 WIB

Penulis:Sulistya

Editor:Sulistya

1 Nov vaksin.jfif
Ilustrasi Mengapa Butuh Vaksin

Semarang, Jatengaja.com - Capaian vaksinasi dosis pertama di tujuh daerah di Jawa Tengah sampai saat ini masih kurang dari 50 persen.

Ketujuh daerah itu adalah Banjarnegara (40,54%), Tegal (44,09%), Purbalingga (44,56%), Pemalang (46,79%), Wonosobo (47,20%), Jepara (47,21%), dan Batang (48,84%). 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Panowo, meminta ketujuh daerah itu melakukan percepatan dan diberi waktu seminggu.

"Ada lima daerah terkecil untuk dosis satu, Banjarnegara, Tegal, Purbalingga, Pemalang, dan Wonosobo. Kalau daerah yang kurang dari 50 persen ada tambahan Jepara dan Batang. Saya minta lakukan percepatan. Targetnya minggu ini semuanya harus sudah 50 persen," katanya usai memimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya, Senin (8/11).

Ganjar menegaskan, tidak ada alasan bagi semua daerah di Jateng melakukan percepatan vaksinasi. Pasalnya, kiriman vaksin dari pemerintah pusat sudah cukup banyak.

"Memang kemarin vaksin jenis Pfizer dikirim banyak, tapi alat suntiknya agak terlambat sehingga tidak bisa mempercepat. Saya sudah komunikasi dengan Menkes dan sudah diberikan tambahan-tambahan," tuturnya.

Selain percepatan vaksinasi, Ganjar juga tak lelah mengingatkan semua kepala daerah untuk mengecek betul ekspired vaksin. Tidak boleh lagi terjadi ada vaksin yang kadaluarsa di Jawa Tengah.

Distribusi Vaksin

"Untuk Astrazeneca kita ingatkan ke daerah-daerah yang dapat alokasi banyak seperti Kabupaten Magelang. Awas ekspired, jangan sampai terjadi persoalan seperti minggu lalu. Nanti mubazir," ucapnya.

Kalau memang ada daerah yang mendapat vaksin banyak dan kadaluarsanya sudah dekat, mereka harus mengitung apakah mampu menyelesaikan. Kalau tidak, ia meminta segera angkat tangan dan jatah vaksinnya akan digeser ke daerah lain yang membutuhkan.

"Tapi kita minta izin agar alokasinya tidak ditetapkan pemerintah pusat. Biarkan kami saja dari Pemprov yang mengalokasikan karena kami tahu persis daerah mana yang butuh percepatan," ujarnya.

Di luar soal vaksin, Ganjar terus mengingatkan agar semua daerah mengawasi pembelajaran tatap muka. Selain itu, karena vaksinasi cukup tinggi dan leveling kasus terus menurun, semua daerah diminta mempersiapkan sentra-sentra ekonomi dengan pengawasan dan prokes ketat.

"Kalau sudah disuntik semuanya, prokesnya ketat maka tempat ekonomi boleh dibuka namun tetap diawasi. Kita harus antisipasi potensi terjadinya gelombang ketiga. Kita juga lagi mendesign skenario natal dan tahun baru, agar semuanya bisa diantisipasi," katanya. (-)