Undip Lakukan Pembibitan Mangrove Gunakan Eco Friendly Polybags Lebih Ramah Lingkungan
Demak, Jatengaja.com - Universitas Diponegoro (Undip) melakukan terobosan pembibitan mangrove menggunakan bahan Eco Friendly polybags yang ramah lebih lingkungan lingkungan.
Pembibitan mangrove menggunakan bahan baku eco friendly polybags dilakukan Tim Pengabdian Masyarakat Iptek Bagi Desa Binaan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro (Undip) di Desa Tambakbulusan, Kabupaten Demak.
Ketua tim, Prof. Denny Nugroho Sugianto dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip menjelaskan, keunggulan penggunaan eco-friendly polybags sebagai pengganti polybag plastik (konvensional) yang terbuat dari bahan bio degradable yang lebih ramah lingkungan dan mudah terdegradasi.
- Purworejo Ekspor Produk Ribuan Mainan Hewan Senilai Rp22,5 Miliar ke Belgia
- Nana Sudjana Ungkap Jateng Masih Kekurangan 9.469 Dokter Umum
- BRI Dorong Kacang Nepo Jadi Produk Unggulan di Kancah Nasional
- BRI Bantu Keripik Kentang Albaeta Raih Kesuksesan Luar Biasa
- Petani Mangga Bondowoso Raih Kesuksesan Berkat Pemberdayaan dari BRI
“Penggunaan eco friendly polybags juga dapat meningkatkan tingkat hidup bibit mangrove karena dapat langsung ditanam tanpa harus mengbongkar media tanam,” katanya dalam keterangan tertulis di Semarang, Sabtu (23/11/2024).
Sedangkan bila menggunakan polybag plastik sebagai wadah media tanam dalam kegiatan pembibitan mangrove sulit terurai, sehingga berdampak pada kerusakan lingkungan.
Limbah plastik tidak mudah terurai oleh alam secara alamiah, sehingga akumulasi sampah plastik setiap tahunnya akan menjadi limbah tak terkelola menimbulkan polusi yang akan merusak alam, mencemari tanah, dan air, meracuni sumber air tanah, dan dapat menyebabkan dampak kesehatan serius terhadap manusia.
Sebagaimana diketahui bahwa pelestarian dan rehabilitasi mangrove merupakan hal yang penting untuk terus dilakukan.
“Pelestarian ekosistem mangrove dapat dilakukan dengan cara menanam pohon mangrove di pesisir pantai secara berkelanjutan, sehingga ketersediaan bibit dalam jangka panjang perlu dipersiapkan,” ujar Prof Deny yang merupakan tim SDGs Center dan Pusat Kajian Mitigasi Bencana dan Rehabilitasi Peisisir (PKMBRP) Undip.
Tim dari Undip menggandeng kelompok masyarakat termasuk BUMDES setempat untuk berperan aktif untuk peningkatan kapasitas masyarakat di wilayah pesisir Desa Tambakbulusan Kabupaten Demak.
Keterlibatan masyarakat pada saat penanaman bibit mangrove menjadi penting karena masyarakat setempat yang lebih mengetahui kondisi lokasi penanaman serta akan meningkatkan rasa kepemilikan terhadap kegiatan rehabilitasi mangrove tersebut, sehingga manfaat kelestarian lingkungan, peningkatan ekonomi dan berkehidupan sosial kemasyarakatan akan tercapai.
- BRI Tawarkan Solusi Pengelolaan Keuangan dan Investasi bagi Generasi Muda
- Direktur Utama SIG Sabet Top CEO Indonesia Awards 2024
- BRI Gelar Bazar UMKM BRILiaN untuk Bantu Pelaku UMKM Menjangkau Pasar Baru
Kegiatan dihadiri anggota tim di antaranya adalah Prof. Diana Nur Afifah dari Fakultas Kedokteran; Prof. Erni Setyowati dan Dr. Dessy Ariyanti dari Fakultas Teknik, serta mahasiswa lintas jurusan dan falultas di Undipyang mengikuti KKN Tematik SDGs.
Sementara, pengurus BUMDES Desa Tambakbulusan, Ahmad dan Musahadi, menyatakan kegiatan Tim Undip sangat bermanfaat dan membantu warga dalam menjaga kelestarian lingkungan dan ekosistem pesisir dan membantu di wilayah pantai Glagah Wangi yang menjadi unggulan destinasi wisata pantai saat ini.
“Bibit hasil persemaian tersebut nantinya sebagian akan ditanam dan diserahkan semua ke BUMDES untuk dikelola, dijual dan dilanjutkan oleh masyarakat setempat secara berkelanjutan karena kebutuhan bibit mangrove saat ini cukup tinggi untuk rehabilitasi wilayah pesisir utara Jawa,” ujar Ahmad. (-)