UMKM Jateng Pamerkan Liontin di Luar Nalar Berbahan ASI dan Rambut Tali Pusar Bayi

SetyoNt - Minggu, 21 Juli 2024 22:22 WIB
UMKM Jateng Pamerkan Liontin di Luar Nalar Berbahan ASI dan Rambut Tali Pusar Bayi (dok. jatengprov.go.id)

Denpasar, Jatengaja.com - UMKM Jawa Tengah (Jateng) memamerkan produk aksesoris di luar nalar yakni berbahan air susu ibu (ASI) pada Kontak Dagang dan Pameran di Trans Studio Mal Denpasar, Bali.

Pengunjung pameran tidak akan menyangka jika aksesoris liontin itu terbuat dari bahan ASI, karena mata cincin yang berwarna putih susu, menyerupai mutiara itu sama dengan liontin, yang tampak seperti batu giok putih.

Tak cukup sampai di situ, aksesoris dari ASI itu akan semakin bernilai seni, dengan tambahan rambut dan tali pusar.

Chief Operating Officer (COO) Elinor DNA Jewelry Sukoharjo, Irhan Ibrahim, menyatakan membuat aksesoris berbahan ASI dan tali pusar tersebut, bukan untuk jimat atau sesembahan, tapi untuk mendokumentasikan memori dengan anak.

“Lebih pada memorial. Kami membuat perhiasan ini hanya dari ASI atau tali pusar yang dikirimkan oleh customer. Selama ini kan juga ada ibu yang kelebihan ASI. Daripada dibuang, customer memilih untuk membuat memori kelahiran anaknya dengan perhiasan ini,” jelasanya di stan pameran produk Jateng, di Trans Studio Mal Denpasar, Bali dilansir dari jatengprov.go.id, Sabtu (20/7/2024).

Untuk mendapatkan aksesoris itu, lanjut Irhan memberlakukan sistem preorder. Pembeli mengirimkan ASI ke workshop, kemudian ASI tersebut akan dikristalkan menjadi seperti batu.

Setelah itu, baru disatukan dengan perhiasan. Modelnya pun bisa memilih sendiri. Untuk pengerjaannya membutuhkan waktu kurang lebih dua miggu, tergantung antrean order, dan seberapa sulit desainnya.

“Untuk biaya tergantung desain, antara Rp800 ribu-Rp2 jutaan. Bisa lebih kalau mintanya emas yang bagus,” ujarnya.

Pembeli, imbuh Irhan juga bisa membuat aksesoris dari tali pusar maupun rambut, yang pengerjaannya lebih rumit. Bahkan, pihaknya memiliki karya dari ASI, tali pusar, dan rambut, yang dinamakan tree of life atau pohon kehidupan. Di mana daunnya terbuat dari tali pusar, dahan dari rambut, dan dasarnya terbuat dari ASI.

“Sebulan kami bisa mendapat sekitar 200 orderan. Memang, produk ini masih jarang. Jadi, lewat pameran di Bali ini, kami ingin mengenalkan dulu, supaya lebih banyak orang yang tahu,” katanya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS