Soloraya Great Sale 2025 Catat Sebanyak 5,5 Juta Transaksi Senilai Rp10,6 Triliun
Karanganyar, Jatengaja.com - Soloraya Great Sale 2025 mencatat sebanyak 5,5 juta transaksi dengan nilai menembus Rp10,6 triliun, melebihi target ditetapkan awal Rp10 triliun.
Ketua Panitia Solo Raya Great Sale 2025, Ferry S Indiarto, dari 5,5 juta transaksi itu yang menggunakan digital melalui QRIS mencapai 2.733.000 kali penggunaan senilai Rp3,2 triliun.
Sedangkan untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan pasar tradisional mencatatkan sebanyak 422.000 transaksi dengan nilai mencapai Rp660 miliar.
- Fundamental Bisnis Kuat, BRI Panen Laba Rp26,53 Triliun
- Berkat Strategi Jitu, APLN Bukukan Marketing Sales Rp881 Miliar di Semester Awal 2025
- Luncurkan Program Rabu Pon, Upaya Pemprov Jateng Tingkatkan Ketahanan Pangan Keluarga
- 228 Siswa Bintara Ikuti Diktukba Polri 2025 di SPN Purwokerto Selama 7 Bulan
- Kumora Cookies: Kisah Sukses Rumah BUMN BRI Dukung Inovasi Mahasiswa Jadi UMKM Unggulan
“Melalui pameran investasi STTIE yang merupakan bagian dari Soloraya Great Sale 2025 diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jateng maupun di Soloraya,” katanya pada acara Soloraya Trade Tourism and Investment Expo (STTIE) di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Rabu 30 Juli 2025.
Ferry menambahkan pengembangan ekonomi baru dengan konsep aglomerasi wilayah Soloraya terus didorong, sebagaimana arahan Gubernur Jawa Tebgah Ahmad Luthfi.
“Dengan konsep aglomerasi, potensi tiap wilayah bisa saling melengkapi dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Aglomerasi bukan soal peta. Ini soal cara baru bekerja lintas batas,” ujarnya.
Sementara, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno mengatakan, pameran investasi STTIE yang menjadi pelengkap Solo Raya Great Sale 2025 diharap mendorong potensi investasi di wilayah eks karesidenan Soloraya.
“Dengan model aglomerasi ini kami berharap penawaran investasi itu dalam konsep kawasan Soloraya. Jadi tidak ada ego sektoral antara kabupaten/ kota,” terangnya.
Konsep aglomerasi di Soloraya itu, imbuh sekda, akan menjadi percontohan, dan akan dikembagkan di sejumlah wilayah ekskeresidenan lain di Jateng.
Ketua Kadin Jateng, Harry Nuryanto Soediro mengatakan, dari penyelenggaraan Solo Raya Great Sale dan pameran investasi STTIE itu setidaknya sudah menarik perhatian investor dari China, Jepang, dan Korea Selatan, untuk langkah pembicaraan lebih lanjut.
“Saya sepakat dengan konsep ekonomi aglomerasi terus dikembangkan di seluruh ekskeresidenan yang ada di Jawa Tengah secara berlanjut, baik di Semarang Raya, Pati Raya, dan lainnya, sehingga perkembangan atau perputaran keuangan di Jawa Tengah ini terus tumbuh,” ujar Harry. (-)