Turki Miliki Jembatan Gantung Terpanjang di Dunia Hubungkan Eropa dan Asia
Turki, Jatengaja.com - Negera Turki memiliki jembatan gantung raksasa dengan total panjang adalah 4,6 km termasuk jembatan penghubung yang merupakan terpanjang di dunia.
Jembatan gantung raksasa yang melintasi di Selat Dardanelles Turki tersebut diresmikan pembukaan oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pada Jumat 18 Maret 2022.
Jembatan ini adalah yang terbaru dari serangkaian proyek infrastruktur besar yang menjadi prioritas Presiden Recep Tayyip Erdogan selama dua dekade berkuasa sebagai orang pertama di Turki.
- Dishub Kota Semarang Tambah Tiga Ruas Jalan Diterapkan Parkir Elektronik
- Terkenal dengan Kopi Lelet, Produksi Kopi Rembang Masih Minim
- Merapi Siaga, BPBD Klaten Siapkan Tiga Selter Pengungsian
- Satu Pohon Hasilkan 30 Kg, Kelengkeng Kebumen Bisa Cukupi Kebutuhan Jateng
- Kemenag Buka Pendaftaran Program Beasiswa Santri Berprestasi 2022, Ini Syaratnya
Ini adalah jembatan keempat yang menghubungkan pantai Eropa dan Asia di Turki, di samping tiga yang dibangun di Istanbul. Menghubungkan pantai Eropa dan Asia, Jembatan Canakkale 1915 dibangun oleh perusahaan Turki dan Korea Selatan dengan investasi sekitar US$2,8 miliar.
Jembatan gantung yang memiliki bentang utama ( jarak antara dua menara) merupakan jembatan terpanjang di dunia dari jembatan gantung yang ada saat ini.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, harga kendaraan yang menggunakan jembatan gantung itu adalah 200 lira atau sekitar Rp200.000. Pengerjaan proyek jembatan Dardanelles diluncurkan pada Maret 2017, dengan lebih dari 5.000 pekerja terlibat dalam pembangunannya.
Panjang tengahnya 2.023 meter. Angka ini merupakan referensi untuk peringatan 100 tahun Republik Turki pada tahun 2023. Ini adalah jembatan keempat yang menghubungkan pantai Eropa dan Asia di Turki, di samping tiga yang dibangun di Istanbul.
Menaranya setinggi 318 meter dan total panjang jembatan adalah 4,6 km termasuk jembatan penghubung.
Hingga saat ini, kendaraan yang melakukan perjalanan antara Anatolia dan semenanjung Gallipoli harus melintasi Dardanelles dengan satu jam perjalanan feri, belum termasuk waktu tunggu selama lima jam. Perjalanan sekarang akan memakan waktu sekitar enam menit.
Mega proyek semacam itu telah menjadi pusat pencapaian Erdogan sejak Partai AK-nya pertama kali berkuasa pada 2002, termasuk bandara baru Istanbul, terowongan kereta api dan jalan di bawah selat Bosphorus Istanbul, dan sebuah jembatan di atasnya.
"Pekerjaan ini akan terus memberikan keuntungan bagi negara selama bertahun-tahun," kata Erdogan pada upacara pembukaan pada peringatan kemenangan angkatan laut Ottoman 1915 melawan pasukan Prancis dan Inggris di Dardanelles selama Perang Dunia Pertama.
"Proyek-proyek ini memiliki andil besar dalam menempatkan negara kita di depan dalam investasi, tenaga kerja, dan ekspor," kata Presiden Recep Tayyip Erdogan
Tahun lalu dia meluncurkan apa yang sebelumnya dia sebut sebagai "proyek gila": sebuah kanal senilai US$15 miliar di Istanbul yang dimaksudkan untuk mengurangi tekanan di Selat Bosphorus yang sibuk. Namun kritikus mempertanyakan kelayakan proyek mengingat kesengsaraan ekonomi Turki, risiko lingkungan dan oposisi publik. (-)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 20 Mar 2022