Ternyata Sektor Pertanian Penyerap Tenaga Kerja Paling Banyak di Jateng

Sulistya - Selasa, 08 November 2022 17:44 WIB
Kepala BPS Jateng, Adhi Wiriana.

Semarang, Jatengaja.com – Pascapandemi Covid-19 yang melanda sekitar dua tahun, ternyata sektor usaha tani menyerap ratusan ribu pekerja.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat, 324.000 orang terserap di sektor pertanian, mengalahkan sektor perdagangan dan industri pengolahan.

Kepala BPS Jateng, Adhi Wiriana mengatakan, angka tersebut menjadi sesuatu yang menggembirakan, karena Jateng adalah salah satu penyangga pangan nasional.

Data BPS Jateng mengungkap, selama Agustus 2021- Agustus 2022 serapan tenaga kerja dari sektor pertanian sebanyak 324 ribu orang atau 24,78 persen. Serapan tenaga kerja itu disusul dengan sektor usaha perdagangan 94 ribu orang dan industri pengolahan 71 ribu orang.

"Pertanian justru terjadi peningkatan (keterserapan tenaga kerja). Ini cukup menggembirakan, kita harap semakin banyak petani milenal agar ketahanan pangan semakin baik," kata Adhi.

Hal ini, tidak lepas dari upaya Pemprov Jateng menggenjot sektor usaha tani sebagai benteng ketahanan pangan. Kaum milenial pun diajak kembali ke ladang dan sawah, dengan menerapkan pertanian yang modern. Badan riset seperti BRIDA juga para ilmuwan ikut mengembangkan tanaman pangan yang unggul.

Contoh nyata yang telah diterapkan adalah melakukan berbagai terobosan penerapan indeks pertanaman (IP) 400, dengan kata lain sebuah lahan bisa ditanam hingga empat kali. Ini berlaku untuk padi dan tanaman lain.

Pupuk Organik

Petani difasilitasi pupuk organik untuk perbaikan struktur dan tesktur tanah sehingga tanah menjadi subur. Juga benih unggul dan bersertifikat serta alsintan guna mendukung percepatan dan efisiensi dalam kegiatan usaha tani.

Faktor SDM juga sangat menentukan dalam pencapaian target produksi sehingga kompetensi petani, petugas terus ditingkatkan dengan berbagai pelatihan peningkatan kapasitas petani maupun petugas.

Tidak kalah penting, pendampingan dan pengawalan dalam pengamanan pertanaman oleh Petugas Pengamat organisme penggangu tanaman (OPT) melalui peramalan, pengendalian OPT.

Data Distanbun Jateng mengungkap, hingga September 2022, realisasi produksi padi mencapai 8.238.177 ton, dari prediksi target 2022 untuk padi 9.704.760 ton atau sekitar 5,5 juta ton bila dikonversi menjadi beras. Sedangkan, kebutuhan konsumsi beras di Jawa Tengah lebih kurang 4.556.070 ton.

Adapun, untuk produksi jagung hingga September 2022 mencapai 3.047.712 ton dengan kebutuhan pakan dan ternak 2.447.202 ton. Produksi ubi kayu mencapai 2,2 juta ton. Sementara, produksi kedelai hingga bulan yang sama baru mencapai 47.246 ton, dari kebutuhan 915.137 ton.

Selain itu, disiapkan pula lahan seluas 120 hektare, untuk pangan alternatif seperti Sorgum. Tahun 2022 ini, lahan itu di tiga kabupaten yakni Wonogiri, Sukoharjo dan Cilacap, untuk mendukung ketahanan pangan nasional. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS