Tanggul Jebol di Tanjung Emas Semarang Sudah Ditutup
Semarang, Jatengaja.com – Tanggul darurat dibangun di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas dan pemukiman yang jebol, sebagai langkah darurat penanganan banjir rob.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Bergas C Penanggungan mengatakan, bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Dinas Pusdataru Jateng, TNI-Polri, sukarelawan, PT Pelindo, dan beberapa perusahaan terdampak di Pelabuhan Tanjung Emas bergerak membenahi tanggul yang jebol.
"Kami membantu BBWS, untuk melakkan penutupan tanggul atau tembok yang jebol," kata Bergas ditemui di lokasi banjir Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (25/5/2022).
- E-Sport, Olahraga Resmi Tak Sekadar Game Biasa
- Peserta BI-Fast Terus Bertambah, Kini Berjumlah 52 Bank, Ini Daftarnya
- Bareskrim Polri Bongkar Kasus Penyalahgunaan BBM Solar Bersubsidi Terbesar 2022 di Pati
Penutupan tanggul yang jebol ada di dua titik. Yang masing-masing memiliki panjang tanggul sekitar 20 meter dan 7 meter. Untuk titik tanggul panjang 20 meter disiapkan sekitar 3.500 karung berisi pasir (sand bag), dan titik panjang 7 meter sebanyak 1.500 karung berisi pasir.
"Hari ini kita upayakan selesai. Pakai karung berisi pasir yang sudah disiapkan BBWS," katanya.
Tanggul terletak di PT Lamicitra dan PT Fuji. Kedua titik itu berlokasi satu deret atau satu tembok tanggul. Teknis pengerjaannya, BBWS ada yang yang lewat jalur laut. Adapun BPBD, sukarelawan, TNI, Polri, melalui jalur dalam atau melalui pintu kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
"Sand bag ini kita bawa. Kalau memang bisa menggunakan trailer kita menggunakan trailer dengan tenaga manusia juga pada saat penyusunannya. Kalau memang terjadi ketinggian, trailer di titik tertentu berhenti, kita lansir pakai perahu, kamatara, perahu karet. Ini semua kita siapkan semua," ujarnya.
Di lokasi kegiatan, tim harus menyusuri banjir ketinggian sekitar 1 meter untuk sampai ke titik jebolnya tanggul. Perahu karet pun digunakan untuk mengangkut personel dan karung pasir. (-)