Surplus Beras, Jepara Tetap Rutin Gelar Pasar Murah
Jepara, Jatengaja.com – Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mengalami surplus beras sebesar 38 ribu ton pada 2022. Adapun pada tahun ini, sampai Agustus, sudah tercapai 7 ribu ton beras.
Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta dalam keterangan persnya menjelaskan, sektor pertanian memiliki peran penting dalam struktur PDRB, yakni di urutan ketiga dengan sumbangan 12,77 persen.
- Pembangunan Kawasan Perdesaan Jateng Terus Didorong
- Pakai Aplikasi Pake-Taktik, Perpanjangan Kartu Pengawasan Angkutan Orang Jadi Mudah
- 5 Siswa Jateng Berprestasi Dapat Penghargaan dan Uang Pembinaan
Meski Jepara mengalami surplus beras, Edy mengingatkan, agar harga beras tetap stabil di kalangan masyarakat. Jangan sampai ada lonjakan harga, apalagi sampai tidak terkendali.
Untuk menjaga harga beras tetap stabil, Edy meminta pasar murah digelar secara rutin di sejumlah tempat.
“Saya sudah dapat laporan, beras mundak (beras naik), regane larang (harganya mahal), juga minyak. Saya minta DKPP untuk melakukan upaya interfensi menjaga kestabilan harga untuk bantu masyarakat,” kata Edy, saat bertemu sejumlah kelompok tani dan melakukan dialog langsung untuk mendukung kemajuan sektor pertanian di Jepara pada rembuk tani, di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Keling.
Dalam rembuk tani tersebut, peternak dari Desa Banyumanis Ali Yusakan, yang berharap adanya pembangunan Pasar Hewan Keling yang dinilai sudah tidak layak. Mendengar keluhan tersebut, Edy berencana membangun Pasar Hewan Keling pada 2024 mendatang.
- UKM Binaan Telkom Ikuti China-ASEAN Expo
- Perkuat SDM, BPR Arto Moro - Untag Semarang Jalin Kerja Sama
- Platform Tomps Jadi Andalan Jaga Keakuratan Data Aset Digital BUMN
“Ini akan kita tindaklanjuti. Pasar Hewan Keling bisa dimasukkan dalam rencana pembangunan 2024,” kata Edy.
Selain itu, Edy merespona juga mengenai pembangunan jalan usaha tani (JUT), serta saluran irigasi. Termasuk, penggunaan pupuk pengganti bahan kimia. (-)