Simak Perjalanan Bisnis Bos Kecantikan Martha Tilaar, Berawal Dari Garasi Orang Tua

SetyoNt - Minggu, 13 Juli 2025 21:33 WIB
Martha Tilaar, pendiri Martha Tilaar Group. (marthatilaargroup.com)

Jakarta, Jatengaja.com - Sebagian masyarakat tentu sudah tak asing dengan produk Sariayu, Biokos, atau PAC yang dipajang di rak-rak toko kosmetik, namun mereka tak menyangka kalau brand-brand itu lahir dari sebuah garasi rumah.

Di balik kemasan cantik dan produk berkualitas tersebut, ada kisah perjuangan luar biasa dari sosok perempuan tangguh asal Gombong, Jawa Tengah yang bernama Martha Tilaar.

Berikut perjalanan bisnis Martha Tilaar dari awal yang sederhana sampai bisa jadi imperium kosmetik lokal yang mendunia yang dilansir dari Trenasia.com, jaringan Jatengaja.com.

Martha Tilaar lahir dengan nama Martha Handana pada 4 September 1937 di kota kecil Gombong. Sejak kecil, ia sudah punya jiwa kreatif dan ketertarikan pada dunia kecantikan. Namun, siapa sangka perjalanan hidupnya justru dimulai dari profesi sebagai guru. Ia sempat mengajar di sebuah sekolah di Jakarta setelah menyelesaikan pendidikan di IKIP Jakarta (sekarang Universitas Negeri Jakarta).

Namun, panggilan hatinya terhadap dunia kecantikan tidak pernah padam. Setelah menikah dengan seorang diplomat, Alex Tilaar, ia mendapat kesempatan tinggal di Amerika Serikat.

Di sana, Martha Tilaar tak menyia-nyiakan peluang, dengan belajar di Academy of Beauty Culture di Bloomington, Indiana, dan mendalami berbagai ilmu kecantikan, termasuk teknik facial, rias wajah, hingga ilmu herbalis tradisional.

Tahun 1970, Martha Tilaar kembali ke tanah Indonesia, dan memulai membuka usaha salon kecil, dengan memanfaatkan garasi rumah orang tuanya di Jakarta. Awalnya hanya melayani teman-teman dan kerabat dekat.

Meskipun salon kecil, Martha menjalankan usahanya dengan sepenuh hati dan profesional. Memadukan ilmu kecantikan Barat yang dipelajarinya di Amerika dengan kekayaan ramuan tradisional Indonesia. Dari sinilah muncul ciri khas Martha Tilaar: kosmetik berbasis kearifan lokal.

Tak btuhwaktu lama pelanggan mulai berdatangan. Reputasi salonnya menyebar dari mulut ke mulut. Martha sadar, pasar Indonesia membutuhkan produk kecantikan yang relatable, terjangkau, namun tetap berkualitas dan ramah terhadap budaya lokal.

Pada Tahun 1977, Martha memutuskan untuk naik level. Ia mendirikan PT Martina Berto, dan meluncurkan brand Sariayu Martha Tilaar, yang hingga kini masih jadi salah satu brand kosmetik lokal paling dikenal di Indonesia.

Sariayu bukan sekadar merek. Brand ini lahir dari filosofi yang mendalam tentang keindahan alami perempuan Indonesia. Martha ingin menunjukkan bahwa kita nggak perlu mengikuti standar kecantikan Barat. Kita punya kekayaan sendiri: ramuan tradisional, tanaman herbal nusantara, dan warna kulit tropis yang eksotis.

Tiap tahun, Sariayu juga meluncurkan tren warna yang terinspirasi dari budaya berbagai daerah di Indonesia, seperti Papua, Toraja, Bali, hingga Minang. Ini bukan cuma strategi marketing, tapi juga cara Martha mengangkat kearifan lokal ke kancah nasional dan bahkan internasional.

Kesuksesan Sariayu membuka jalan bagi diversifikasi bisnis. Grup Martha Tilaar kemudian melahirkan sejumlah merek lain seperti:

  • Biokos: perawatan kulit dengan teknologi tinggi.
  • PAC (Professional Artist Cosmetics): menyasar segmen make-up artist dan beauty enthusiast.
  • Belia & Caring Colours: menyasar kalangan muda dan wanita aktif.
  • Dewi Sri Spa & Martha Tilaar Spa Express: lini perawatan tubuh dengan sentuhan tradisional.

Martha juga mendirikan Martha Tilaar Training Center, sebuah lembaga pelatihan kecantikan yang sudah meluluskan ribuan terapis dan tenaga profesional. Visi besarnya adalah memberdayakan perempuan Indonesia supaya bisa mandiri lewat dunia kecantikan.

Salah satu kekuatan utama dari brand Martha Tilaar adalah komitmen terhadap pemberdayaan perempuan. Ia percaya bahwa perempuan Indonesia punya potensi besar untuk berkembang, asal diberi kesempatan. Maka tak heran, sebagian besar karyawannya adalah perempuan, terutama di bidang operasional, produksi, dan pelatihan.

Selain itu, Martha juga gigih memperkenalkan produk-produk lokal dan tanaman herbal nusantara ke pasar global. Ia bekerja sama dengan petani lokal di berbagai daerah untuk memastikan pasokan bahan baku seperti lidah buaya, temu lawak, kunyit, dan rempah lainnya. Pendekatannya yang holistik ini menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan.

Produk-produk Martha Tilaar kini nggak hanya berjaya di Indonesia. Perusahaan ini sudah berhasil menembus pasar luar negeri, mulai dari negara-negara ASEAN, Timur Tengah, hingga Eropa. Bahkan, brand Martha Tilaar sempat tampil di ajang Paris Fashion Week dan berbagai pameran internasional.

Salah satu strategi ekspansinya adalah dengan membawa nilai budaya Indonesia sebagai nilai jual. Spa tradisional dengan ramuan khas Indonesia dan perawatan berbasis jamu menjadi daya tarik tersendiri di mata dunia.

Namanya bisnis, pasti ada pasang surutnya. Martha Tilaar Group pun tak luput dari tantangan, terutama dengan masuknya brand kosmetik luar negeri yang membanjiri pasar lokal. Tapi di sinilah peran inovasi jadi sangat penting.

Mereka terus beradaptasi, termasuk dengan menghadirkan lini produk halal, memperkuat strategi digital marketing, membuka toko online, dan bekerja sama dengan e-commerce besar di Indonesia. Di tengah tren clean beauty dan natural skincare, positioning Martha Tilaar sebagai brand berbasis herbal dan tradisional menjadi keunggulan tersendiri.

Martha Tilaar sendiri kini telah pensiun dari posisi eksekutif, namun ia tetap menjadi simbol inspirasi dan tokoh panutan dalam dunia kewirausahaan. Ia menulis beberapa buku tentang perjalanan hidup dan filosofi bisnisnya, termasuk buku "Passion for the Nation: My Life, My Nation" yang menceritakan perjuangannya membangun brand dari nol.

Bisnisnya kini dikelola oleh generasi penerus, namun nilai-nilai yang ia tanamkan tetap dijaga: cinta budaya, keberanian berinovasi, dan komitmen terhadap kualitas serta keberlanjutan.

Kisah Martha Tilaar menunjukkan bahwa kesuksesan besar bisa lahir dari tempat yang sangat sederhana, bahkan dari garasi rumah. Yang paling penting bukan tempatnya, tapi visi, ketekunan, dan komitmen untuk terus belajar dan berkembang.

Jadi buat kamu yang lagi ngerintis usaha kecil-kecilan di rumah, jangan minder. Bisa jadi 10–20 tahun lagi, bisnismu akan tumbuh sebesar Martha Tilaar Group. Siapa tahu, kan?

Kalau Martha Tilaar bisa memulai bisnis kecantikan dari garasi, kamu juga bisa mulai apapun dari kamar, dapur, atau bahkan teras rumah. Karena setiap langkah besar, selalu dimulai dari langkah kecil yang konsisten.

Ingin mulai bisnis sendiri? Jadikan kisah Martha Tilaar sebagai cermin. Jangan tunggu sempurna. Mulailah sekarang, dari apa yang kamu punya karena garasi kecil hari ini bisa jadi fondasi imperium besar esok hari.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Idham Nur Indrajaya pada 13 Jul 2025

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS