Realisasi Investasi di Kota Magelang Semester I Tahun 2022 Capai Rp2,7 Triliun

Sulistya - Kamis, 01 September 2022 23:20 WIB
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Magelang, menggelar Magelang Investment Business Forum ke-9 tahun 2022, di Hotel Atria Magelang.

Magelang, Jatengaja.com – Akibat pandemi Covid-19 selama lebih dari dua tahun, ajang Magelang Investment Business Forum (Massif) tidak bisa dilaksanakan.

Seiring kondisi yang membaik, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Magelang, kembali menggelar Magelang Investment Business Forum ke-9 tahun 2022, di Hotel Atria Magelang. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPMPTSP Kota Magelang, Hamzah Kholifi dalam siaran persnya mengatakan menjelaskan, Massif merupakan ajang promosi potensi investasi dan peluang usaha kepada calon investor potensial agar menanamkan modalnya di Kota Magelang.

Sekaligus forum dialog antara Pemerintah Kota Magelang dan swasta, untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Sehingga meningkatkan angka investasi.

Dikatakan, realisasi investasi di Kota Magelang sampai 2020 sebesar Rp1,9 triliun, pada 2021 bertambah menjadi Rp2,4 triliun, dan pada semester I tahun 2022 mencapai Rp2,7 triliun.

“Oleh karena itu, kehadiran para pengusaha atau investor pada acara Massif ke-9 ini menjadi harapan besar bagi kami, untuk dapat berkiprah dan menanamkan modalnya di Kota Magelang,” kata Hamzah.

Dia menambahkan, terinformasikannya potensi dan peluang investasi diharapkan akan memberikan kemudahan bagi para calon investor. Sehingga terjadi percepatan realisasi kepeminatan bagi investor yang sudah melakukan penjajagan ke Kota Magelang.

Wali Kota Magelang, Muchamad Nur Aziz mengaku bersyukur karena meskipun kondisi ekonomi belum stabil, namun masyarakat tetap berani berinvestasi.

Menurutnya, ujung tombak bisnis adalah pengurusan izin, termasuk pajak dan sebagainya. Dia meminta para pengusaha maupun investor untuk memberikan masukan, apabila mengalami kesulitan dalam hal-hal yang mendukung usahanya.

“Saya minta investor kalau ada kesulitan bisa komplain, beri masukan kepada kami, apalagi kesulitan dalam hal-hal yang mendukung usahanya,” ungkapnya.

Untuk diketahui, pada kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan pernyataan kepeminatan atau Letter of Intens (LoI) dari empat pelaku usaha, dengan dengan total nilai investasi sebesar Rp11.666.865.194. Empat pelaku usaha tersebut meliputi restoran, klinik kecantikan, swalayan, dan toko elektronik. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS