Puluhan Ribu Mahasiswa UGM Segera Ikuti Kuliah Tatap Muka Terkendali
Yogyakarta, Jatangaja.com - Puluhan ribu mahasiswa Universita Gajah Mada (UGM) Jogja akan mulai mengikuti kegiatan Pertemuan Tatap Muka (PTM) Terkendali yang akan dilaksanakan pada akhir Oktober hingga Desember 2021.
Kegiatan kuliah luring secara terbatas ini menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan hanya menggunakan kapasitas ruang kuliah 25 hingga 50 persen saja. “PTM Terkendali rencananya dimulai setelah Ujian Tengah Semester pada bulan Oktober ini,”kata Ketua Satgas Covid-19 UGM, Dr. dr. Rustamadji, M.Kes.
Menurut Rustamadji kegiatan belajar mengajar secara terkendali akan memperhatikan protokol kesehatan secara ketat dengan mengacu pada aturan pemerintah lewat instruksi Mendagri tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). “Kita mengacu pada aturan Mendagri terbaru. Apalagi status PPKM di DIY sudah ke level tiga menuju proses level satu,” ujarnya.
Selain menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat, tim Satgas Covid-19 UGM juga akan memantau penggunaan ruang hanya 25 persen dari kapasitas. “Namun, kalau dalam kondisi sangat penting bisa sampai 50 persen,” tambahnya.
Selain kegiatan perkuliahan, pihak UGM menurut Rustamadji juga akan menyiapkan tempat makan khusus, lokasi istirahat dan menyiapkan lokasi kegiatan ekstrakurikuler dengan model pembatasan dan prokes ketat.
- Ingin Terhindari Kolestrol dan Kanker, Minum Resep dr. Zaidull Akbar Ini Biaya Rp10.000
- Wabah Karya Warga Grobogan, Yusnan Dari Limbah Rumah Tangga
- Harga Tiket Rp 2.000, Trans Jateng Semarang-Godong Diresmikan
Sedangkan prokes yang wajib ditaati adalah mengenakan masker, mencuci tangan dengan air sabun dan selalu menjaga jarak satu sama lain.
“Jika tidak disiapkan tempat kegiatan ekstrakurikuler dan hanya kuliah saja maka mahasiswa cenderung akan bergerombol,” paparnya.
Sementara ini mahasiswa yang diperbolehkan bisa ikut kegiatan PTM Terkendali hanya diperuntukan bagi mahasiswa yang berdomisili di DIY dan Jawa Tengah. Namun, jika ada mahasiswa yang berasal dari luar kota yang sudah lama indekos selama pandemi maka bisa diperbolehkan untuk ikut.
“Rencananya mahasiswa dari DIY dan Jawa Tengah dulu dan sudah pernah vaksin. Jika ada yang belum vaksin maka kita akan kita siapkan vaksinasinya. Mereka juga harus dapat izin orang tua,”katanya.
Selain dari sisi kesehatan mahasiswa, UGM juga memperhatikan kondisi kesehatan dari para staf pengajarnya. Bagi staf pengajar yang diketahui menderita komorbid maka tidak diwajibkan mengajar secara tatap muka, namun mengajar secara daring.
“Kita akan memperhatikan dosen yang komorbid untuk lebih mengajar lewat daring saja. Apalagi UGM sekarang menerapkan bauran kuliah luring dan daring secara bersamaan,” katanya.
Selama PTM Terkendali dilaksanakan, Tim Satgas Covid-19 akan melakukan skrining secara berkala untuk memeriksa tingkat kesehatan mahasiswa. “Secara acak dilakukan pemeriksaan GeNose,”tuturnya. (-)
Tulisan ini telah tayang di jogjaaja.com oleh Ties pada 13 Oct 2021