Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Karalloe di Sulsel Senilai Rp1,23 Triliun

SetyoNt - Selasa, 23 November 2021 10:30 WIB
Bendungan Karalloe di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, atau berjarak 137 Kilometer (Km) ke arah tenggara Kota Makassar. (Kementerian PUPR.)

Jakarta, Jatengaja.com - Bendungan Karalloe di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dikerjakan sejak 2013 dengan investasi senilai Rp1,23 triliun akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Presiden Jokowi dijawalkan akan meresmikan Bendungan Karalloe memiliki kapasitas 40,53 juta meter kubik saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Gowa Sulsel, Selasa (23/11).

Bendungan Karalloe terletak di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, atau berjarak 137 Kilometer (km) ke arah tenggara Kota Makassar.

Rencana Presiden Jokowi akan meresmikan Bendungan Karalloe itu disampaiakn melalui Instagramnya.

"Pagi ini saya bertolak menuju Sulawesi Selatan. Saya hendak berkunjung ke Kabupaten Gowa untuk meresmikan Bendungan Karalloe, lalu ke Kabupaten Jeneponto untuk ikut menanam jagung bersama masyarakat," ujar Jokowi dalam akun Instagramnya, Selasa, 23 November 2021.

Sementara, melansir data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bendungan Karalloe terletak di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, atau berjarak 137 Kilometer (km) ke arah tenggara Kota Makassar.

Bendungan ini memiliki kapasitas 40,53 juta meter kubik yang siap dilakukan impounding atau penggenangan awal untuk menjaga kontinuitas suplai air irigasi ke lahan pertanian sampai seluas 7.004 Hektare (Ha).

Bendungan Karalloe diklaim bisa mengurangi debit banjir sebesar 610 M³/detik, menyediakan pasokan air baku sebesar 0,40 M³/detik, dan menghasilkan listrik sebesar 5,00 MW serta pengendali banjir untuk Kabupaten Gowa sebesar 49 M³/detik.

Selain berfungsi sebagai konservasi air, Bendungan Karalloe juga memiliki potensi sebagai destinasi pariwisata karena di sekelilingnya terdapat hutan sehingga udaranya masih sejuk dan bersih.

Bendungan Karalloe mulai dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan-Jenebarang, Ditjen Sumber Daya Air sejak Desember 2013.

Pengerjaan konstruksi bendungan terbagi dalam dua paket yakni Paket I mencakup pembangunan bendungan utama, bangunan pelimpah, relokasi dan rehabilitasi jalan menuju bendungan, dan terowongan pengelak dengan kontraktor pelaksana PT Nindya Karya (Persero). Biaya pengerjaan Paket I bersumber dari APBN tahun anggaran jamak (2013-2019) sebesar Rp568 miliar.

Selanjutnya, Paket II merupakan lanjutan paket I yang dianggarkan sebesar Rp657 miliar bersumber dari APBN TA 2008-2020 (multi years). Pekerjaan paket II meliputi timbunan tubuh bendungan, proteksi galian, intake, instrumentasi, hidromekanikal, serta pembangunan instrumen yang bersifat mekanikal dan elektrik dengan kontraktor KSO (kerjasama operasional) PT Nindya Karya (Persero) dengan PT Rezeki.

Belum lama ini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pengelolaan sumber daya air dan irigasi dari Bendungan Karalloe dibangun dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.

“Pembangunan bendungan harus diikuti dengan ketersediaan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat segera dimanfaatkan karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," katanya.

Sebagai informasi, selain meresmikan Bendungan Karalloe, Jokowi juga akan melakukan penanaman jagung di Kabupaten Jeneponto. Setelahnya, Jokowi dan rombongan akan kembali menuju Kabupaten Maros.

Sore hari nanti, Jokowi dijadwalkan kembali ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Daniel Deha pada 23 Nov 2021

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS