Pisau Kerambit Karya Pengrajin Asal Magelang, Heri Susanto Raih Inacraft Award 2024

SetyoNt - Minggu, 03 Maret 2024 23:22 WIB
Pengrajin Asal Magelang Jateng, Heri Susanto (dua dari kanan) Raih Inacraft Award 2024 (dok. jatengprov.go.id)

Jakarta, Jatengaja.com - Produk pisau karambit karya perangrajin asal Desa Sanggrahan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, JawaTengah, Heri Susanto meraih predikat terbaik dalam Inacraft Award 2024.

Prestasi tersebut membuktikan, kalau kerajinan asal Jawa Tengah (Jateng) mampu unjuk gigi di antara ribuan produk lain pada ajang pamer kerajinan internasional Inacraft 2024 di Jakarta.

Menurut Heri, tak menyangka bisa menyabet juara pada ajang Inacraft Award 2024, dan mendapatkan titel terbaik di kategori besi atau metal dengan produk pisau karambit.

“Tak menyangka menang kan kemarin kerajinan dari logam di Inacraft hanya sedikit, ada yang buat tapi dari Uzbekistan juga Bandung. Begitu pisau karambit masuk nominasi, ya saya cuma berharap insya Allah menang,” katanya, Sabtu (2/3/2024).

Dilansir dari jatengprov.go.id, Heri yang juga Ketua Kerajinan Pande Besi Blacksmith Magelang menyatakan produk karambit yang dibuat adalah hasil kolaborasi dengan sejawatnya dari daerah Minang.

“Karambit itu senjata etnik dari Minang. Saya dan teman dari Minang memang berkolaborasi untuk membuat senjata tradisional tersebut,” ujarnya.

Heri menjelaskan untuk membuat bilah karambit menggunakan bekas besi rem cakram kendaraan roda dua. Sedang, untuk pegangan memanfaatkan material akar jati.

Paduan material itulah yang membuat juri sekaligus President World Craft Council Aziz Murtazaev, sempat mengunjungi stand UMKM Jateng takjub dengan komposisi dan kesulitan pembuatan karambit itu..

Heri bercerita, telah menekuni kerajinan itu sejak 2008 silam. Berbekal pengetahuan dari mertuanya ia kemudian mantap menjadi pande besi.

Selain pisau bela diri semacam karambit, juga membuat pisau dapur. Pelanggannya adalah juru masak dari Bogor, Surabaya, hingga Bali.

Dari sisi harga, sebilah karambit dijual mulai Rp1 juta hingga Rp1.750.000, bergantung kesulitan pembuatan. Sementara untuk pisau masak, pisau sembelih, dan pisau-pisau lainnya, berkisar dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Pada ajang Inacraft 2024, yang berlangsung 28 Februari-3 Maret, Heri mengaku telah menjual 22 bilah senjata tajam berbagai tipe. Peminatnya bukan hanya dari dalam negeri, juga dari warga Thailand, Malaysia, dan Australia.

“Harapannya, bisa masuk pasar ekspor. Karena pisau saya sudah sampai ke Papua, Kalimantan, dan Sumatera. Meskipun dari limbah, tapi kualitasnya boleh dibuktikan,” harap Heri. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS