Penyakit Misterius di Sudan Selatan Sebabkan Kematian 97 Orang Diselidiki WHO

SetyoNt - Sabtu, 01 Januari 2022 20:41 WIB
WHO Investigasi Kejadian di Sudan Selatan, Ada Laporan Penyakit Misterius yang Menyebabkan Kematian Hampir 100 Orang (Who.int)

Jakarta, Jatengaja.com - Penyakit misterius dilaporkan terjadi di Sudan Selatan telah menewaskan 97 orang. Kematian yang terjadi dan dilaporkan sebagian besar dialami oleh orang tua dan anak-anak yang berusia 1 sampai 14 tahun.

Pernyataan dari Kementerian Kesehatan Sudan Selatan menyebutkan gejala penyakit misterius tersebut termasuk batuk, diare, sakit kepala, demam, nyeri dada, nyeri sendi, kehilangan nafsu makan, dan tubuh menjadi lemah.

Hal ini membuat Badan Kesahatan Dunia (WHO) melakukan penyelidikan penyakit belum diketahui yang terjadi di Fangak, Negara Bagian Jonglei, Sudan Selatan. Seperti yang dilansir dari ABC News, sejauh ini ada 97 orang telah meninggal dunia karena penyakit yang masih belum diketahui di Fangak, Negara Bagian Jonglei, Sudan Selatan.

Fangak County Commissioner, Biel Boutros Biel mengatakan bahwa tim WHO yang melakukan perjalanan ke Fangak telah pergi, tapi belum mengkomunikasikan temuan mereka kepada pejabat setempat. Dalam sebuah pernyataan kepada ABC News, Collins Boakye-Agyemang, juru bicara WHO Afrika, mengatakan badan tersebut mulai menyelidiki wabah pada November 2021 tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Daerah tersebut juga baru-baru ini dilanda banjir besar, oleh karena itu WHO menguji sampel dari pasien kolera, yang biasa tertular dari persediaan air yang terinfeksi, tapi hasilnya negatif.

Banjir yang terjadi pada Sudan Selatan juga menjadi bencana alam terburuk dalam kurun waktu 60 tahun terakhir yang membuat lebih dari 200.000 orang mengungsi dari rumah.

Beberapa bulan lalu, kelompok Medecins Sans Frontier menyebutkan bahwa banjir seperti sebuah ‘badai’ untuk wabah penyakit. Hal ini karena orang-orang jadi tidak memiliki cukup air bersih atau pilihan untuk menyimpan air bersih, tidak ada pengumpulan sampah, sementara kambing dan anjing yang mati dibiarkan membusuk di sistem drainase.

Dengan kondisi yang semakin diperburuk karena masuknya pendatang baru, orang-orang jadi berisiko lebih tinggi terkena wabah dan penyakit yang ditularkan melalui air seperti diare akut, malaria, dan kolera. (-)

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Justina Nur Landhiani pada 01 Jan 2022

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS