Penjual Daging Anjing Akan Difasilitasi untuk Berjualan Daging Lainnya
Semarang, Jatengaja.com – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menuturkan, edukasi kepada masyarakat terkait Dog Meat-Free Indonesia (DMFI) harus dilakukan bersama dan secara terus-menerus. Pola yang digunakan juga harus mudah diterima oleh masyarakat.
Gubernur juga siap memfasilitasi para pedagang daging anjing untuk berganti berjualan daging lainnya seperti ayam, kambing, atau sapi.
"Saya minta kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah, yuk berhenti makan daging anjing. Yang jualan daging anjing, sengsu, jamu, atau apa pun istilahnya itu tolong hentikan. Ganti nanti dengan daging yang lain. Kita siap membantu untuk mentransformasikan itu," kata Ganjar usai menerima penghargaan dari Koalisi Dog Meat-Free Indonesia (DMFI), yang digelar di Hotel Tentrem, Kota Semarang, Kamis(17/3/2022).
- Laba Bersih Mitratel Meroket Jadi Rp 1,38 Triliun pada 2021
- TPP ASN Pemkot Semarang Diperkirakan Cair Maret Ini
- Ini Alasan Densus 88 Menembak Mati Tersangka Teroris dr. Sunardi, Warga Sukoharjo Jateng
Dikatakan Ganjar, secara regulasi, konsumsi daging anjing memang dilarang sebab berpotensi penularan penyakit hewan ke manusia. Sebagaimana disampaikan oleh Direktur Kesehatan Masyarakat Verteriner Kementerian Pertanian, Syamsul Ma'arif, yang datang dalam acara penghargaan tersebut.
"Dari kementerian pertanian tadi direktur kesehatan masyarakat veteriner menyampaikan bahwa regulasinya memang dilarang dan potensi penyakit tinggi karena daging anjing bukan untuk dikonsumsi," ujar Ganjar. (-)