Pemulihan Ekonomi, Pelaku UMKM Kudus Terima Bantuan
Kudus, Jatengaja.com – Pascapandemi, Pemerintah Kabupaten Kudus terus berupaya membangkitkan seluruh aktivitas masyarakat, khususnya pemulihan perekonomian, melalui pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Bupati Kudus, Hartopo meminta para pelaku usaha untuk terus berkreasi dan berinovasi. Salah satunya, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, untuk membantu kemajuan produknya.
“Maka dari itu, teruslah berkreasi serta berinovasi dalam usaha, dan jangan monoton. Manfaatkanlah kemajuan teknologi yang ada. Bekerjalah secara riil dengan konsep yang matang untuk mencapai target. Bila perlu, lakukan studi banding dengan pengusaha yang lain,” kata bupati dalam keterangan persnya.
Disampaikan, salah satu bentuk dukungan pemkab, pihaknya juga sering menggelar event yang melibatkan pelaku usaha lokal. Tak hanya itu, perizinan usaha juga turut dipermudah.
“Pemkab Kudus selalu memberikan ruang dengan melibatkan pelaku UMKM lokal, dalam setiap event-event yang ada. Perizinan usaha juga telah kami permudah, dan Kominfo juga siap memfasilitasi pengenalan produk usaha. Semua demi berkembangnya UMKM kita,” katanya.
- Kinerja Cemerlang, BPR Arto Moro Susun Roadmap Go Digital
- Ini 5 Film Terbaru di Bioskop Indonesia, Ada Balada Si Roy dan Autobiography
- Hati-Hati Berzakat, Ini Daftar 109 Lembaga Pengelola Zakat Tak Berizin dari Kemenag
Saat ini, tak kurang dari 18 ribu orang pelaku UMKM di Kudus, turut menggeliatkan perekonomian. Menurutnya, hal itu merupakan pertanda, jika kreasi dan inovasi masyarakat semakin tumbuh.
“UMKM adalah fundamental pemulihan ekonomi di Kudus, kami akan terus dukung pertumbuhan pelaku usaha lainnya,” katanya.
Pelaku UMKM dan alumni pelatihan UPTD BLK Kabupaten Kudus, menerima bantuan peralatan dari CSR Bank Jateng. Penyerahan bantuan dilakukan di Kantor Disnakerperinkop dan UKM Kudus.
Kepala Disnakerperinkop dan UKM Kabupaten Kudus, Rini Kartika Hadi Ahmawati mengatakan, bantuan yang disalurkan tersebut bersumber dari bantuan sosial PT Bank Jateng sebesar Rp338 juta, dan dana insentif daerah (DID) lebih dari Rp466 juta.
“Bantuan tersebut sebagian ada yang telah diserahkan pada pelaku UMKM, dan alumni Pelatihan UPTD BLK,” ujarnya. (-)