Pemprov Jateng Terus Genjot GPM untuk Jaga Laju Inflasi dan Daya Beli Masyarakat
Semarang, Jatengaja.com – Selama Januari-Maret, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) telah menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebanyak 99 kali, dengan omset senilai Rp5,6 miliar.
Pemprov Jateng akan terus menggenjot GPM pada Ramadan hingga jelang Idulfitri untuk menjaga laju inflasi sekaligus menyediakan harga pangan terjangkau bagi masyarakat.
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana menyatakan, GPM sangat dibutuhkan untuk menjaga keterjangkauan masyarakat untuk membeli bahan pokok, terutama beras.
- Pemerintah Tak Naikan Tarif Listrik April hingga Juni 2024
- Peduli Korban Banjir di Kota Semarang, PT Pertamina Patra Niaga Beri Bantuan Makanan dan Bright Gas
- Stasiun Tawang Terendam Banjir, KAI Daop 4 Semarang Alihkan Penumpang ke Poncol
- Penjualan SIG Capai 40,62 Juta Ton pada 2023
- Telkom Raih Penghargaan Pemberdayaan UKM dan Fasilitator Rumah BUMN
“Pelaksanaan GPM akan dilakukan sampai 130 kali hingga menjelang Idulfitri mendatang,” katanya saat meninjau kegiatan GPM serentak dan launching penyaluran Program Subsidi Pangan Provinsi Jateng di Kelurahan Pekunden, Kota Semarang, Jumat (15/3/2024).
Selain di Kelurahan Pekunden Kota Semarang, GPM juga digelar serentak Kota Solo, Kota Tegal, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Banyumas dengan total penyaluran beras SPHP sebanyak 33 ton.
Kegiatan GPM yang dirangkai dengan Program Subsidi Harga Pangan ini diharapkan mampu menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi.
Adapun terkait penyaluran fasilitasi distribusi pangan, diprioritaskan melalui 322 kios pangan murah tersebar di 35 kabupaten/kota, dengan komoditas beras dan telur ayam ras.
Penyaluran subsidi pangan tersebut dilakukan pada saat terjadi gejolak harga, baik tingkat produsen bila terjadi penurunan harga di bawah Harga Acuan Pembelian (HAP), maupun tingkat konsumen, bila terjadi kenaikan harga di atas HAP pada rata-rata perkembangan harga mingguan.
"Intervensi subsidi harga tingkat konsumen yang menjadi prioritas adalah komoditas beras medium, gula pasir, dan telur ayam ras," jelas Nana.
Besarnya subsidi beras medium senilai Rp2.550/kg, subsidi gula pasir Rp2.550/kg, dan subsidi telur ayam ras Rp3.650/kg.
Pemprov Jateng juga berkoordinasi dengan Polda Jateng serta BI untuk memantau harga bahan pokok yang ada di pasaran.
“Berharap tidak ada penimbunan yang dilakukan oleh pihak atau oknum yang tidak bertanggung jawab,” tandas Nana. (-)