Pemkot Semarang Genjot Pembayaran Melalui QRIS di Pasar Johar
Semarang, Jatengaja.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus menggenjot digitalisasi pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Pasar Johar Semarang.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan penggunaan QRIS merupakan salah satu upaya Pemkot Semarang terkait dengan cashless society untuk digitalisasi guna meningkat retribusi.
“Pembayaran dengan QRIS ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Semarang khususnya retribusi di Pasar Johar,” katanya dilansir semarangkota.go.id, Rabu (18/10/2023).
- 13 Provinsi Alami Penurunan Produksi Padi Akibat Dampak Kekeringan
- Tiga Tahun Berturut-Turut Telkom Masuk Jajaran Forbes World’s Best Employer
- Yayasan Izzatul Islam Getasan Bantu Korban di Palestina
- Kekuatan Pariwisata Jateng dan DIY melalui Kebudayaan
- Kemenparekraf - Gresini Racing MotoGP Perpanjang Kerja Sama
Menurut Mbak Ita sapaan wali kota Semarang, saat ini retribusi dari Dinas Perdagangan masih belum tercapai. Targetnya adalah Rp 30 miliar.
“Jadi dengan adanya cashless dan e-retribusi melalui QRIS ini diharap menghilangkan kebocoran-kebocoran yang ada,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mbak Ita menyatakan kmelalui kemudahan bertransaksi ini Pasar Johar kembali bangkit dan ramai pembeli. Sehingga bisa menjadi pusat grosir serta menjadi jujugan para reseller atau pengusaha pakaian untuk berbelanja. Seperti Tanah Abang, Thamrin City, PGS, dan lain sebagainya.
Mbak Ita menambahkan mempunyai target untuk bagaimana e-retribusi meningkat nanti juga dari perbankan merchantnya juga nambah. Sehingga harus mencari solusi, bersinergi dan kolaborasi.
“Harapannya Pasar Johar bisa kembali ramai lagi, livin merchant juga salah satu upaya dari digitalisasi. Jadi pembeli tak perlu repot bawa uang tunai lagi saat belanja,” ujarnya.
Untuk mengenalkan QRIS kepada pengunjung dan pedagang Pasar Johar digelar Festival Angkringan Johar yang dimeriahkan dengan fashion show para kader PKK se-Kota Semarang pada Minggu (15/10/2023).
Festival ini juga bertujuan untuk mengembalikan roh Pasar Johar agar kembali ramai dikunjungi pembeli sehingga bisa meningkatkan retribusi. (-)