Pemerintah Indonesia Targetkan Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca Sektor FOLU Sebesar 60 Persen

SetyoNt - Kamis, 30 Mei 2024 22:53 WIB
Ketua Harian 1 Tim Kerja Indonesia FOLU Net Sink 2030, Ruandha Agung (kanan) menyatakan, sektor FOLU mempunyai tugas ditargetkanya bisa menurunkan sebesar 60 persen emisi gas rumah kaca. (Jatengaja.com/Istimewa)

Semarang, Jatengaja.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mantargetkan menurunkan emisi gas rumah kaca dari lima sektor yakni Forestry and Other Land Use (FOLU), energi, industri, sampah, dan pertanian.

Ketua Harian 1 Tim Kerja Indonesia FOLU Net Sink 2030, Ruandha Agung menyatakan, sektor FOLU mempunyai tugas paling berat, yakni ditargetkanya bisa menurunkan sebesar 60 persen emisi gas rumah kaca.

Untuk mencapai target tersebut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI melakukan sosialisasi kepada masyarakat dari tingkat nasional sampai tapak di daerah harus dilakukan.

Selain itu juga akan dilakukan penyususunan rencana kerja sub nasional FOLU Net Sink di setiap provinsi di Indonesia.

“Hingga Mei 2024, sudah menyelesaikan penyususunan rencana kerja sub nasional FOLU Net Sink di 28 provinsi. Tinggal beberapa provinsi termasuk enam provinsi di Pulau Jawa,” katanya, di sela acara “Sosialisasi Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink Tahun 2030” di Hotel Tentrem, Kota Semarang, Rabu (29/5/2024).

Pembukaan sosialisasi yang dihadiri ratusan peserta dari KLHK RI, sejumlah pemerintah kabupatan dan kota di Jawa Tengah serta dinas dan instansi terkait dilakukan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Sumarno.

Menurut Agung, berbagai pendekatan yang dilakukan antara lain, dengan mengundang seluruh pemda, masyarakat, dan stakeholder terkait, melalui podcast di radio, media massa, dan sebagainya agar program penanganan emisi gas sektor FOLU secara detail dapat diketahui masyarakat luas

“Penurunan emisi gas rumah kaca sektor FOLU sesuatu yang serius bagi Indonesia untuk bisa terwujud sebagai bentuk komitmen Bapak Presiden ditingkat global,” ujarnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno menyatakan, mendukung sepenuhnya berbagai upaya penurunan emisi gas rumah kaca yang dilakukan pemerintah.

“Kami sangat berterimakasih dengan adanya program nasional FOLU Net Sink ini, maka kolaborasi lebih kuat lagi dan komitmen lebih tegas," katanya.

Sumarno menambahkan komitmen ini sangat penting karena kerusakan lingkungan terjadi karena yang merusak tidak kena dampaknya. Sehingga butuh komitmen semua pihak untuk menyadarkan itu.

Dengan adanya adanya FOLU Net Sink yang sekarang sedang menyusun program, bisa memasukan unsur kearifan lokal di Jateng agar nantinya dapat efektif dalam penanganan masalah lingkungan.

“Kita menjaga lingkungan agar tetap tidak rusak saja beratnya minta ampun, apalagi akan mengambalikan kerusakan sehingga butuh energi yang besar dan kolaborasi dari semua pihak,” ujarnya.

Sementara, Staf Ahli Menteri LHK, Tasdiyanto menyebut Pulau Jawa memiliki spesifikasi lingkungan hidup yang berbeda, karena dipengaruhi kepadatan penduduk sehingga berkontribusi pada penimbulan emisi yang lebih besar.

Tasdiyanto menilai positif pada gagasan pendekatan keagamaan dan kearifan lokal. Terlebih masyarakat Indonesia, termasuk Jateng sangat kuat dalam menjalankan perintah agamanya masing-masing.

"Kami sepakat dengan Provinsi Jateng, pendekatan untuk sosialisasi, selain teknis berbasis sains ilmiah, juga harus dikemas dengan bahasa yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat," katanya.(-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS