Pelita Air Siap Buka Rute Penerbangan Menuju ke Jogja
Jakarta, Jatengaja.com - Maskapai penerbangan PT Pelita Air Service tengah mempersiapkan rute penerbangan dari Jakarta baru menuju ke Jogja , setelah sukses membuka rute penerbangan perdana Jakarta-Bali.
Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Pelita Air Service, Dendy Kurniawan saat acara pelepasan penerbangan perdana maskapai milik anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut pada Kamis (28/4).
“Rencananya destinasi yang kedua setelah Bali adalah Yogjakarta , tapi terutama yang akan dikuatkan adalah frekuensi penerbangannya terlebih dahulu ke Denpasar Bali,” kata Dendy.
- Gubernur Ganjar Lepas 5.748 Pemudik Asal Jateng di Wilayah Jabodetabek
- Ini Daftar Aset Tersangka Doni Salmanan yang Disita Bareskrim Polri Terkait Kasus Quotex
- Blusukan di Pasar Jungke Karanganyar, Puan Cek Harga dan Borong Bakso Untuk Buka Puasa
- Komut PGN Arcandra Tahar Sebut Bisnis Saka Energi Akhirnya Untung
- Kuota Haji 2022 di Jateng 13.868 Jemaah Terbanyak Ketiga Se-Indonesia, Beriku Sebarannya
Menurut Dendy pada penerbangan perdana tersebut, animo masyarakat menggunakan pesawat Pelita cukup tinggi meski tingkat keterisian penumpang belum mencapai 100%.
“Jumlah penumpang hari ini 109 orang, lumayan animonya. Meski belum 100 persen karena ini kan baru perdana, diharapkan hari-hari ke depan akan semakin tinggi,” harapnya.
Adapun jumlah armada yang dioperasikan saat ini adalah sebanyak dua pesawat dengan jenis Airbus 1320-200. Rencannya maskapai besutan BUMN itu akan terus mendatangkan pesawat lainnya hingga total mencapai sebanyak enam pesawat pada akhir tahun 2022.
"Pesawat akan terus berdatangan, nanti yang ketiga pertengahan akhir bulan Mei mendatang dan yang tiga lagi akhir tahun ini," tambah Dendy.
Sementara, Menteri BUMN Erick Thohir yang hadir dalam acara pelepasan penerbangan perdana tersebut menekankan bahwa segmen bisnis Pelita Air ke depannya adalah fokus pada penerbangan domestik, tidak untuk internasional.
“Fokusnya yang utama domestic flight, karena pertumbuhan ekonomi di domestik itu yang harus dijaga dan dibangun. Berdasarkan data yang ada 70 persen penerbangan Indonesia aalah domestik,” ujar Erick. (-)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Farhan Syah pada 28 Apr 2022