MyPertamina Bisa Jadi Alat Penyaluran Subsidi BBM Tepat Sasaran
Jakarta, Jatengaja.com - Pendataan melalui aplikasi MyPertamina dirasa tepat sebagai alat penyaluran penggunaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi agar tepat sasaran.
Menurutnya Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Saleh Abdurrahman, sistem pendataan ini menjadi kunci untuk pengatur pembatasan dan menjadikan BBM tepat sasaran. Maka implementasinya juga perlu didorong agar memiliki aturan yang jelas.
"Saya pikir MyPertamina lebih siap dan komprehensif dan bisa meminimalisir ketidaktepatan subsidi yang diberikan kepada masyarakat kita," kata Saleh dalam diskusi daring pada Rabu, 31 Agustus 2022, dikutip dari www.trenasia.com, media berjejaring Jatengaja.com.
Meskipun aplikasi ini dianggap mempuni, Saleh menilai sistem pendaftaran MyPertamina masih belum maksimal, karena hingga saat ini baru sekitar 1 juta orang yang mendaftar.
- Pemprov Jateng Mulai Gunakan Mobil Listrik untuk Kendaraan Dinas OPD
- “MyDigiLearn” Telkom Raih Penghargaan Utama Anugerah Inovasi Indonesia IDX Channel 2022
- Korlantas Usulkan Pajak Progresif dan Biaya Balik Nama Dihapus
Hal yang menjadi ganjalan yaitu, belum terbitnya revisi Peraturan Presiden Nomor Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM.
Ganjalan Perpres ini dianggrap Saleh akan menyelesaikan ketidakpastian kapan pemberlakuakn subsidi tepat sasaran.Menurutnya jika Perpres keluar Pertamina baru bisa melangkah lebih dengan menggerakan promosi atau pendaftaran lebih masif lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Ombudsman Republik Indonesia (ORI), Hery Susanto mengatakan jika MyPertamina dapat menjadi satu terobosan dalam digitalisasi. Namun lagi-lagi berdasarkan proses asesmen yang dilakukan oleh ORI, pelaksanaan MyPertamina ini masih terbatas di sebagian kecil SPBU di daerah-daerah besar.
Keterbatasan pengetahuan dari kelompok kecil tersebut untuk mendaftar, menjadi alasan bahwa belum masifnya informasi terkait digitalisasi subsidi tepat ini. Hery meminta pemerintah untuk memasifkan lagi promosi terkait aplikasi ini ke masyarakat menengah kebawah seperti tukang ojek maupun angkot dan lainnya. (-)