Mantan Presiden Uruguay Jose Mujica, yang Dijuluki Presiden Termiskin di Dunia Wafat
Jatengajan.com – Mantan Presiden Uruguay José Mujica, yang dijuluki sebagai presiden termiskin di dunia wafat pada usia 89 tahun, akibat penyakit kanker esofagus yang diderita.
Pemerintah Uruguay menetapkan masa berkabung nasional selama tiga hari untuk menghormati Jose Mujica. Ucapan belasungkawa mengalir dari para pemimpin dunia hingga masyarakat biasa.
Mujica dikenal luas sebagai pemimpin dengan pendekatan demokrasi yang radikal, filsafat hidup yang lugas, dan gaya hidup sederhana seingga menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia.
Dilansir dari AP News, Presiden Uruguay dari sayap kiri, Yamandú Orsi, mengumumkan kabar duka meninggalnya Jose Mujica , hanya empat bulan setelah memutuskan menghentikan pengobatan kanker esofagus dan memilih perawatan paliatif di rumah peternakan kecilnya yang terdiri dari tiga ruangan di pinggiran Montevideo, ibu kota Uruguay.
- Hingga Akhir April 2025, Realisasi Pendapatan Pajak Jateng Capai Rp3,77 Triliun
- Pabrik Asal Korea Selatan di Pati Bakal Serap 12.000 Tenaga Kerja pada 2026
- Strategi Jitu BRI Hadapi Kondisi Global Tak Stabil
- Polda Jateng Sebut Hari Pertama Operasi Aman Candi 2025 Tekan Gangguan Kamtibmas Turun 25 Persen
- Sejak 2023, Pemkot Semarang Tunggak Bayar Sewa Lahan Relokasi Pedagang Barito Baru di MAJT
“Presiden, aktivis, panutan, dan pemimpin. Terima kasih atas semua yang telah engkau berikan kepada kami.” tulis Orsi mengenai mentor politiknya tersebut sebelum pergi ke rumah Mujica untuk memberikan penghormatan terakhir.
Jose Mujica menjalani pengobatan untuk kanker esofagus sejak didiagnosis pada musim semi lalu. Terapi radiasi berhasil menghilangkan sebagian besar tumornya, namun penyakit autoimun yang dideritanya kemudian memperumit proses pemulihan.
Pada Januari, dokter pribadi Jose Mujica mengungkapkan kanker di kerongkongannya telah kambuh dan menyebar ke organ hati.
“Dalam beberapa hari terakhir, dia menyadari bahwa waktunya sudah sangat dekat,” ujar Fernando Pereira, ketua partai sayap kiri Frente Amplio yang sempat mengunjungi mantan pemimpin tersebut pekan lalu.
Para pemimpin negara sahabat mengenang Jose Mujica—bukan hanya atas pencapaiannya, tetapi juga karena dianggap sebagai salah satu tokoh besar terakhir dari gerakan kiri Amerika Latin yang pernah mencapai puncaknya dua dekade lalu.
Presiden Kolombia, Gustavo Petro, menyebut Jose Mujica sebagai revolusioner besar. Mantan presiden sosialis Bolivia, Evo Morales, menyatakan bahwa dirinya dan seluruh Amerika Latin berduka.
Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, menyebut Mujica sebagai teladan bagi Amerika Latin dan dunia. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Brasil menggambarkannya sebagai salah satu humanis paling berpengaruh di zaman kita.
Presiden Chile dari kubu kiri Gabriel Boric, memberikan penghormatan atas perjuangan Mujica dalam melawan ketimpangan sosial.
“Jika ada warisan yang kau tinggalkan, itu adalah harapan yang tak pernah padam bahwa segala sesuatu bisa diperbaiki,” tulisnya. “Keyakinan yang tak tergoyahkan bahwa selama jantung kita masih berdetak dan ketidakadilan masih ada di dunia, perjuangan layak untuk diteruskan.”
Saat menjabat sebagai presiden Uruguay pada 2010 hingga 2015, Jose Mujica, yang akrab disapa “Pepe" memimpin transformasi negaranya menjadi salah satu demokrasi paling sehat dan progresif secara sosial di dunia.
Ia mendapat penghargaan di dalam negeri dan dikenal luas secara internasional berkat kebijakannya yang melegalkan ganja dan pernikahan sesama jenis, meresmikan undang-undang aborsi paling komprehensif di kawasan, serta menjadikan Uruguay pelopor dalam energi terbarukan.
- Kebijakan Manajemen Risiko yang Efektif, Kualitas Kredit BRI Terus Membaik
- BI Rilis April 2025 Jateng Alami Inflasi Sebesar 1,38 Persen, Menurunkan dari Bulan Sebelumnya
- Tercatat 31 Saham Melemah, Ada Antam, Jasa Marga, GOTO, dan Bank Jago
Menolak kemewahan dan segala formalitas yang melekat pada jabatan presiden, Mujica memilih gaya hidup sederhana—mengendarai mobil Volkswagen Beetle keluaran 1987 yang sudah usang berwarna biru muda, mengenakan sweter lusuh dan sandal dengan kaus kaki, serta tinggal di rumah beratap seng di pinggiran Montevideo. Di sana, selama puluhan tahun ia merawat bunga krisan untuk dijual di pasar lokal.
Gaya hidupnya yang sederhana membuat beberapa orang menjulukinya sebagai presiden termiskin di dunia.
Dilansir dari Merca 20, kekayaan José Mujica tidak pernah terlalu tinggi, karena ia menyumbangkan sebagian besar gaji presidennya untuk amal dan selalu menjalani gaya hidup sederhana. Hal ini membuatnya dijuluki presiden termiskin di dunia.
Selama masa kepresidenannya dari Maret 2010 hingga Maret 2015, Mujica menerima gaji bulanan sebesar 260,259 peso Uruguay. Setelah meninggalkan jabatannya pada Maret 2015, ia mengungkapkan kekayaan bersih sebesar 8,077,063 peso—sekitar US$300,000. Kekayaan bersihnya saat ini tidak diketahui secara publik. (-)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 14 May 2025