Mahfud MD Buka Festival HAM 2021 di Semarang, Ganjar Ajak Saling Belajar
Semarang, Jatengaja.com - Menteri Koordinator Politik Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD membuka Festival Hak Asasi Manusia (HAM) 2021 di Semarang secara daring.
Ajang Fastival HAM 2021 digelar kolaborasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), International NGO Forum on Indonesian Development (Infid), Kantor Staf Presiden (KSP), dan Pemerintah Kota Semarang berlangsung, Selasa-Jumat (16-19/11).
Pembukaan dihadiri Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, dan tamu undangan lainnya.
- Advokat Semarang, Satriya Terdakwa Kasus Ujaran SARA Dituntut 1,4 Tahun Penjara
- Anggota DPD Asal Jateng Abdul Kholik, Adakan Lomba Penulisan Khotbah Jumat Berhadiah Rp30 Juta
- Hasil Survei Pilpres 2024 DTS, Elektabilitas Ganjar Ungguli Prabowo, Anies, dan Ridwan Kamil
Mahfud MD dalam sambutannya menyatakan, semua elemen masyarakat harus tetap memperteguh kekuatan untuk bersatu dalam bingkai keberagaman, meski kerap diuji dengan intoleransi, pemaksaan kehendak, dan permasalahan lainnya.
Menurutnya, menjadi tugas dan tanggung jawab bersama untuk menjawabnya dengan satu tekad bahwa bangsa Indonesia harus bersatu, saling menghargai pluralisme di dalam berbangsa dan bernegara, untuk bergerak bersama di dalam mencapai tujuan nasional.
“Semua pihak agar menyebarkan pesan-pesan hak asasi manusia (HAM), dan memberikan ruang bagi masyarakat dan pemerintah untuk berdialog serta kerja sama dalam menguatkan penegakkan HAM di tingkat nasional maupun di tingkat daerah,” ujar Mahfud MD.
Saling Menghormati
Sementara, Ganjar Pranowo dalam sambutan, menyatakan melalui Festival HAM mengajak saling belajar, sharing, memperbaiki situasi keadaan lebih baik lagi karena tidak ada yang sempurna.
“Semua saling belajar dan memperbaiki agar Festival HAM ini lebih bermakna dan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia jauh lebih baik,” katanya.
Dalam sambutannya, Ganjar juga menceritakan terkait konflik keagamaan yang terjadi di Semarang dan Jepara yakni pembangunan rumah ibadah gereja yang akhirnya bisa diselesaikan dengan baik.
“Kalau praktek baik ini bisa kita teruskan, menurut saya Festival HAM lebih berarti. Capeknya panitia tidak sia-sia,” ujarnya.
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyatakan, dalam menerapkan Hak Asasi Manusian (HAM) yang dibutuhkan adalah sikap saling menghormati.
Problemnya sambung Damanik, belum semua orang mau saling menghormati perbedaan sebab sama-sama ciptaan Tuhan.
“Kunci pokok HAM adalah menghormati manusia lain karena sama-sama ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa,” tandasnya. (-)