LPPM Undip Gelar Pelatihan Simulasi Evakuasi bagi Warga Sekitar Gunung Merapi

Sulistya - Selasa, 27 September 2022 08:43 WIB
LPPM)Undip mengadakan pelatihan simulasi evakuasi bercana gunung Merapi yang diikuti 50 sukarelawan dari berbagai desa di sekitar Gunung Merapi.

Magelang, Jatengaja.com – Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro (Undip), mengadakan pelatihan simulasi evakuasi bercana gunung Merapi yang diikuti 50 sukarelawan dari berbagai desa di sekitar Gunung Merapi.

Kegiatan dalam rangka pengabdian masyarakat itu diadakan selama dua hari, Sabtu-Minggu (24-25/9/2022). Pelatihan menghadirkan para ahli, dosen Universitas Diponegoro, para dokter dan profesional terkait kebencanaan.

Pelatihan juga berlangsung di Klinik Diponegoro dan Laboratorium Kebencanaan Fakultas Kedokteran Undip di Desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Para sukarelawan yang dilatih, dibekali ketrampilan dan keahlian terkait kebencanaan, mitigasi bencana, dan pertolongan bagi warga korban bencana hingga pengelolaan dapur umum yang pada umumnya sering dibutuhkan dalam tempo yang singkat oleh para warga di seputar Gunung Merapi.

Salah satu peserta, Dwi, warga Kecamatan Salam mengatakan, semua yang ada dalam pelatihan dinilainya penting, apalagi banyak praktik sehingga makin mahir dan paham bagaimana dan apa yang harus dilakukan semisal terjadi bencana alam.

Camat Salam Kabupaten Magelang, Wiharyanto mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh Universitas Diponegoro kali diharapkan bisa ditindak lanjuti Undip dengan pengoptimalan Klinik Diponenoro dan laboratorium kebencanaan Undip yang ada di desa Gulon Kecamatan Salam.

Gedung klinik berlantai tiga dan fasilitasnya sudah sangat baik, dan diharapkan bisa diotimalkan pemanfaatannya. Warga akan sangat senang bila ada keberlanjutan dari Undip.

“Kami dari pemerintahan tingkat kecamatan berkomitmen untuk bekerjasama dengan Undip bagi program yang bermanfaat bagi masyarakat kami,“ tutur Wiharyanto.

Kerja sama dengan Undip diharapkan berlanjut di waktu mendatang, mengingat beberapa desa ada yang berdekatan dengan Gunung Merapi. Warga harus memiliki kesigapan, keterampilan, dan keahlian untuk suatu saat menangani bencana. Warga dan sukarelawan yang dilatih bermalam di tenda-tenda di lokasi pelatihan di Desa Gulon.

“Dan kami bersama para pelatih juga tidur di tenda dan mengelola dapur umum. Tidur di tenda ini juga latihan adaptif jika suatu saat kita menghadapi bencana alam,” kata dr Sri Winarni, didampingi Humas Tim Pengabdian LPPM, Dr Adi Nugroho MSi. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS