Jakarta, Jatengaja.com - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, semangat Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada 1955 masih sangat relevan dengan upaya dunia untuk bangkit melawan pandemi Covid-19.

Menurut Puan Maharani, jika dulu yang menyatukan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika adalah semangat melawan imperialisme dan kolonialisme, maka sekarang semangat bersatu untuk melawan pandemi Covid-19.

"Persamaan nasib dan semangat solidaritas yang melahirkan konferesi Asia-Afrika tahun 1955 kembali menemukan relevansinya di saat dunia bersama-sama membangun solidaritas untuk berjuang menghadapi pandemi Covid-19,” kata Puan memperingati 67 tahun KAA, Minggu (24/4/2022).

• Hasil Analisis, 10 Konser BTS Bisa Sumbang Negara Korsel Rp141 Triliun
• Presiden Jokowi Tegas Putuskan Mulai 28 April 2022 Larang Ekspor Minyak Goreng dan CPO
• Kapolda Jateng Jamin Keamanan dan Kelancaran Mudik Lebaran 2022
• Elektabilitas Puan Naik, Pengamat Nilai Bentuk Keberhasilan Kerjanya Dirasakan Masyarakat
• Persiapan Mudik, Jalur Buntu Banyumas Rawan Macet

Lebih lanjut Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, salah satu kerja sama penting yang dibangun dunia dalam melawan pandemi Covid-18 saat ini adalah penemuan vaksin.

Setiap negara memang awalnya saling berlomba untuk menciptakan vaksin paling mutakhir, namun kemudian vaksin itu diproduksi untuk disebarkan ke seluruh penjuru dunia.

Negara-negara berkembang yang belum mempunyai sumber daya untuk memproduksi vaksin sendiri pun tetap bisa menciptakan kekebalan kelompok guna menangkal penyebaran virus Corona.

"Dengan kerja sama tersebut, pandemi Covid-19 yang sempat menelan korban jutaan jiwa dan melumpuhkan ekonomi kini pelan-pelan mulai bisa tertangani,” ujarnya.

Ketua DPP PDI-P ini pun bersyukur bertepatan dengan peringatan ke-67 KAA ini, dunia termasuk Indonesia sudah mulai bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19.

Di Indonesia untuk pertama kalinya peringatan tahunan KAA kembali digelar setelah dua tahun vakum akibat pandemi. Aktivitas publik kini juga sudah mulai bisa lebih leluasa seiring dengan kasus Covid-19 yang makin menurun dan makin jinak gejalanya.

Di negara-negara lain juga terjadi hal yang sama. Arab Saudi misalnya, tahun ini kembali membuka kuota ibadah haji untuk warga dunia sampai satu juta orang.

Angka itu jauh meningkat dibandingkan pada awal pandemi di 2020, di mana Arab Saudi hanya membuka 1.000 kuota jemaah haji bagi warganya.

"Dunia perlahan-lahan mulai bangkit dan menang melawan pandemi Covid-19,” tandas Puan. (-)