Keren, Dua Pemuda Lulusan Universitas Inggris Pilih Pulang Kampung Kembangkan Teknologi Drone

SetyoNt - Rabu, 27 Oktober 2021 22:47 WIB
Keren, Dua Pemuda Lulusan Universitas Inggris Pilih Pulang Kampung Kembang Teknologi Drone ((Jatengaja.com/dok. Humas Pemprov Jateng).)

Semarang, Jatengaja.com - Dua pemuda Anindita Pradana Suteja dan Albertus Gian lulusan University of Mancherster, Inggris kembali ke Indonesia untuk mengaplikasikan ilmunya pada masyarakat.

Mereka bersama Ishak Hilton mendirikan perusahaan bernama PT Beehive Drones yang bergerak pembuatan drone yang bisa membantu dalam berbagai kehidupan.

Drone tersebut bisa digunakan untuk membantu petani melakukan pemupukan atau penyemprotan, juga bisa mengangkut logistik yang telah diujicobakan untuk mengantar vaksin di Sumenep Jawa Timur.

“Kami juga telah membuar drone untuk pemantauan wilayah, pemantauan daerah perbatasan, serta sebagai sumber pendataan,” kata Anindita dan Gian usai bertemu Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu (27/10).

Menurut Anindita sudah berjanji setelah selesai kuliah yang dibiayai negara melalui beasiswa LPDP akan kembali ke Indonesia.

“Kami telah berjanji setelah lulus kuliah untuk mengamalkan ilmu di Indonesia,” ujarnya.

Gian menambahkan, awalnya mereka bertemu saat sedang belajar di Manchester sama-sama enekuni teknologi drone serta telah menjuarai berbagai perlombaan teknologi tingkat internasional.

Setelah pulang ke Indonesia, berpikir bagaimana mengembangkan teknologi drone. Kemudian menetapkan pilihan membuat drone untuk suport bidang pertanian dan kehutanan.

“Pada Tahun 2018, kami kemudian membuat perusahaan Beehive Drones yang menciptakan drone membantu sektor pertanian. Drone pertama digunakan untuk project pemupukan dan penyemprotan,” ujarnya.

Drone disewakan kepada petani dengan tarif yang sangat murah, yakni Rp40 ribu untuk satu petak sawahh. Dalam sehari drone bisa menyemprot atau memupuk 100 hektare lahan.

“Selain lebih cepat, ini juga aman karena petani tidak langsung bersentuhan dengan pestisida yang tentunya bisa membahayakan mereka," jelas Anindita.

Saat ini pihaknya sudah membantu banyak petani dalam hal pemanfaatan teknologi drone itu. Per tiga bulan ini saja, sudah ada 300 hektar lahan pertanian di Jateng yang sudah memanfaatkan teknologi drone tersebut.

Ganjar Dukung

Sementara Gubernur Jateng, Ganjar mengajak mereka untuk mengembangkan teknologi drone yang bisa memetakan data pertanian, seperti berapa luas lahan, prediksi panen, siapa tanam apa, di mana dan lainnya.

“Itu mimpi saya sejak lama, kalau bisa akan sangat membantu sekali. Kita tahu penanganan yang pas karena adanya data jelas,” katanya.

Tantangan Ganjar itu langsung dijawab oleh Gian, bahwa memang sedang melakukan program pembuatan drone yang khusus untuk pendataan.

“Pas sekali pak, kami sedang menggarap itu. Kalau bapak mau, bulan depan kami presentasikan. Kami sudah uji coba itu di beberapa negara di Asia,” tandasnya.

Ganjar pun menegaskan akan mendukung penuh upaya pengembangan teknologi pertanian ini untuk diterapkan di Jateng.

“Kalau sudah jadi langsung telpon saya. Setelah ini saya hubungkan kalian ke Dinas Pertanian agar bisa dilakukan kerjasama yang baik. Saya senang kalau mendengar ini,” ujarnya.

Ganjar sendiri mengatakan sudah melihat video penggunaan drone untuk membantu para petani sangat canggih sekali dan sangat membantu.

“Mereka sudah membuktikan bisa. Kita hanya butuh satu ruang untuk mereka bisa mengeksekusi ide dan gagasannya. Selain itu, karya anak bangsa ini harus kita proteksi. Ini keren dan sangat menginspirasi,” ujar Ganjar. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS