Kepala BNPB dan Gubernur Jateng Tinjau Banjir Kaligawe Semarang

SetyoNt - Senin, 03 November 2025 15:50 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bersama Kepala BNPB) Suharyanto (satu dan dua dari kiri) meninjau rumah pompa Sringin dan Kolam Retensi Terboyo Kota Semarang. (dok. Humas Pemprov Jateng)

Semarang, Jatengaja.com - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto meninjau rumah pompa Sringin dan Kolam Retensi Terboyo Kota Semarang.

Peninjauan ini untuk memastikan penanganan banjir di kawasan Kaligawe Semarang maupun Sayung Demak berjalan optimal.

Kondisi daerah Kaligawe Kota Semarang yang dalam beberapa hari terakhir terendam bajar, sudah mulai mengering. Jalan pantura sudah bisa dilintasi berbagai jenis kendaraan.

Kepala BNPB Suharyanto menyatakan, kondisi di lapangan kini jauh lebih baik dibandingkan pekan lalu genangan air hanya tersisa di beberapa titik.

”Dalam dua atau tiga ke depan kami pastikan sebagian besar lokasi sudah kering dan terkendali,” kata Suharyanto, Senin 3 November 2025.

Menurut ia, sejak banjir pertama terjadi di Kota Semarang, pemerintah telah melaksanakan rapat koordinasi dan langkah-langkah penanganan terpadu.

Ia menyatakan, upaya pengendalian banjir di kawasan tersebut terus dilakukan. Pemerintah kini bekerja dengan pendekatan jangka pendek, menengah, dan panjang.

Langkah jangka pendek dilakukan melalui pompanisasi, evakuasi warga terdampak, dan pengendalian sementara air di titik-titik utama.

Untuk jangka menengah, dilakukan penambahan pompa, perbaikan drainase, serta pembuatan sodetan baru menuju Kolam Retensi Unissula dan Sungai Sayung.

Sedangkan jangka panjang, direncanakan penyelesaian sistem pengendalian banjir permanen pada tahun 2026–2027.

”Proyek pengendalian banjir besar di kawasan tersebut baru mencapai sekitar 40 persen dari rencana Kementerian Pekerjaan Umum (PU).Intinya, pemerintah pusat, provinsi, dan daerah bersatu padu. Semoga dengan sistem pompa permanen dan kolam retensi yang sudah diperkuat, Semarang akan lebih aman dari banjir besar di masa mendatang,” ujar kepala BPNB.

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menegaskan, kolam retensi Terboyo memiliki peran vital dalam sistem pengendalian banjir di wilayah timur Semarang.

Kolam dengan luas sekitar 189 hektare ini mampu menampung hingga 6 juta meter kubik air dan dilengkapi dengan rumah pompa besar berkapasitas 5.000 liter per detik per unit.

Kolam ini juga terintegrasi dengan tanggul laut dan sistem drainase utama, sehingga berfungsi menurunkan genangan di Jalan Kaligawe serta kawasan industri di sekitarnya.

”Banjir di Kota Semarang dan Kabupaten Demak beberapa hari terakhir menjadi pelajaran berharga, supaya daerah tersebut tidak banjir lagi,” kata Luthfi.

Melalui kerja-kerja kolaboratif itu, berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari pengoperasian 48 pompa air di sejumlah sungai, pembuatan sodetan, evakuasi warga terdampak, pengaktifan posko logistik dan kesehatan, serta dapur umum.

BNPB turut memperkuat upaya di lapangan dengan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang melibatkan dua armada, masing-masing berpangkalan di Bandara Ahmad Yani dan Adi Sumarmo, untuk mengurangi potensi hujan ekstrem di wilayah Semarang dan sekitarnya.(-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS