Kasus Covid-19 di Semarang Diprediksikan Meningkat Pasca Libur Nataru

SetyoNt - Senin, 28 November 2022 13:41 WIB
Kepala Dinkes Kota Semarang, Abdul Hakam menyebutkan infeksi paru peringkat pertama penyakit di musim kemarau. (Jatengaja/com/semarangkota.go.id)

Semarang, Jatengaja.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang M. Abdul Hakam memprediksi kasus Covid-19 akan naik pasca libur panjang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

“Kita prediksi Januari akan terjadi lonjakan kasus Covid-19. Kita minta masyarakat tetap taat protokol kesehatan, segera melakukan booster, dan kembali mengaktifkan aplikasi peduli lindungi di keramaia,” katanya dilansir dari semarang.go.id, Senin (28/11)..

Terkait upaya pengetatan atau pembatasan kegiatan masyarakat, Hakam menyatakan masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat.

Lebih lanjut Hakam menyatakan, bulan November 2022 diprediksi kenaikan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 juga lebih tinggi. Penularan Covid-19 saat ini, hampir sama dengan varian Omicron, ataupun varian baru yang ditemukan yakni varian XXB.

“Penularannya hampir sama dengan Omicron, tapi memang jumlahnya yang terpapar covid-19 XBB ini lebih tinggi dari prediksi di bulan November ini," ujarnya.

Usia anak sekolah, lanjut Hakam mendominasi dari jumlah kasus yang ada, angkanya mencapai 8%, seperti siswa kelas XI dan XII SMA.

Dinkes Kota Semarang sudah melakukan koordinas dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jateng untuk segera melakukan vaksinasi booster kepada siswa yang sudah berusia 18 tahun.

“Sudah kami sampaikan ke Disdik untuk yang sudah 18 tahun bisa melakukan booster, karena jika terpapar, tidak lagi ada gejala,” ujarnya.

Hakam menambahkan untuk capaian vaksin booster di Kota Semarang angkanya masih sama seperti sebelumnya, yakni 65%. Jumlah tersebut disumbangkan warga di luar Semarang.

Idealnya agar kasus penularan Covid-19 bisa ditekan, angka vaksinasi booster khusus warga Kota Semarang harus sudah diangka 80% hingga 90%.

"Saat ini kan yang terpapar biasanya komorbid, karena kalau komorbid antibodi pasti rendah. Minimal tetap pakai masker agar tidak terpapar,” katanya.

Terkait pembatasan keiatan masyarakat pada Nataru, Pemkot Semarang masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat, misalnya untuk kembali menerapkan PPKM Level.

“Kalau aturan PPKM apakah akan ditingkatkan levelnya atau tidak, kita tunggu perintah dari pusat,” ujarnya. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS