Jateng Miliki Ponpes Tahfidh Qur’an Kolaborasi MAJT-Baznas

Sulistya - Sabtu, 21 Januari 2023 17:18 WIB
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen saat menghadiri peresmian Pondok Pesantren Tahfidh Qur’an MAJT-Baznas Jateng, di Aula MAJT, Jumat (20/1/2023). (dok/jatengprov.go.id)

Semarang, Jatengaja.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung didirikannya pondok pesantren. Keberadaan pondok pesantren dengan para pengajar yang memiliki kejelasan sanad, akan menjaga kemurnian ajaran agama Islam.

Demikian diutarakan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen saat menghadiri peresmian Pondok Pesantren Tahfidh Qur’an MAJT-Baznas Jateng, di Aula MAJT, Jumat (20/1/2023).

Pondok Pesantren Tahfidh Qur’an tersebut dibiayai lembaga Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Baznas Provinsi, serta pemerintah kabupaten/kota. Salah satu tujuan didirikannya pesantren ini, untuk mencetak generasi qur’ani yang mampu menjadi pemimpin dan teladan bagi masyarakat.

Adapun beberapa guru tahfidh di Pondok Pesantren Tahfidh Qur’an MAJT-Baznas Jateng adalah KH Ulil Abshor, KH Zaenuri, dan KH Muhammad Faqih.

Wagub meminta para santri bisa memanfaatkan kesempatan belajar dengan sebaik-baiknya.

“Sudah hampir 70 persen Baznas Jateng mengirim santri dari kabupaten/ kota masing-masing. Dan tadi ada hitung-hitungannya, sudah ada targetnya. Saya berharap benar-benar menjadi lecutan buat para santri untuk betul-betul menghafalkan Al-Qur’an. Jangan menyia-nyiakan waktunya,” kata Gus Yasin, sapaan wagub.

Santri diingatkan \untuk senantiasa menjaga citra positif pondok, karena lokasi pondok berada di dalam lingkungan MAJT. Santri wajib menjaga perilaku maupun penampilan.

“Apalagi MAJT sering menerima tamu dari berbagai daerah. Rombongan bus-busan datang. Tentu akan mendapatkan informasi. (Kalau) santrinya kira-kira tidak bisa menjaga almamater sebagai seorang santri, ini nanti akan berpengaruh image (citra) yang tidak baik,” katanya.

Direktur Pesantren Tahfidh Qur’an MAJT-Baznas Jateng, Ahmad Syaifuddin, menuturkan, saat ini sudah ada 20 santri yang bermukim di asrama. Mereka berasal dari Demak, Purworejo, Temanggung, Kota Semarang, Banyumas, Jepara, Sragen, Brebes, Kabupaten Tegal, Wonosobo, Grobogan, dan Karanganyar.

Nantinya, setiap kabupaten/ kota mengirimkan satu hingga dua santrinya ke pondok. Para santri tersebut dikirimkan oleh Baznas kabupaten/ kota. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS