Jateng Dapat 1.500 Dosis Vaksin PMK, Prioritas untuk Sapi Perah

Sulistya - Selasa, 21 Juni 2022 18:12 WIB
Kandang sapi disemport disinfektan guna mencegah penularan penyakit mulut dan kuku. (dok/Humas Pemprov Jateng)

Semarang, Jatengaja.com – Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng, Agus Wariyanto mengatakan, Pemprov Jateng mendapat alokasi 1.500 dosis vaksin penangkal Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Saat ini, 1.500 vaksin itu disimpan di fasilitas cold storage dengan kapasitas 200 ribu-500 ribu dosis. Setelah dialokasikan, kemudian didistribusikan ke kabupaten/kota.

Dijadwalkan, vaksinasi dimulai pada Kamis (23/6). Vaksin tersebut, diprioritaskan bagi ternak sehat, yang berada di pusat pembibitan dan sapi perah.

"1.500 unit itu kan terbatas, ada perintah dari pusat (Kementan) yang terpenting dari tempat balai pembibitan dan sapi perah. (Jumlah) itu tentu belum cukup, namun harus segera diaplikasikan, sambil jalan. Ini baru kita alokasikan, paling tidak besok kabupaten terpilih kita suruh ambil, karena tidak semuanya," kata Agus, Selasa (21/6/2022) sore.

Dikatakan, vaksinasi yang dilakukan merupakan tahap vaksin darurat. Nantinya, pada akhir Agustus, vaksinasi massal akan digenjot.

"Kamis (23/6) paling lambat, mungkin bisa lebih cepat kita wanti-wanti segera-segera, karena ini kan untuk pencegahan," ujarnya.

Alasan pemilihan target vaksinasi sudah melalui kajian. Untuk sapi perah menjadi prioritas, karena PMK sangat berpengaruh pada produksi susu. Sementara, untuk sapi potong, sapi local, atau peranakan ongole (PO), juga kerbau cenderung lebih kuat.

Vaksinasi PMK diprioritaskan bagi daerah yang memunyai populasi sapi perah tinggi. Total jumlah populasi sapi perah di Jateng mencapai 141.395 ekor. Daerah dengan populasi sapi perah tinggi di antaranya, Boyolali, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Klaten. Adapun untuk hewan yang telanjur sakit harus disehatkan terlebih dahulu.

Vaksinasi di Kabupaten

"Nanti akan ada petugas khususnya, di kabupaten juga disiapkan. Kita ada tim supervisi untuk memperkuat, kita hitung, kabupaten siap atau tidak. (Vaksinasi PMK) harus terprogram dan jangan menumpuk serta harus segera, sambil menunggu (vaksin) dari pusat," katanya.

Data Disnakkeswan Jateng pada Senin (20/6/2022), ternak yang terduga mengalami gejala PMK sejumlah 23.487 ekor. Sebanyak 300 di antaranya dinyatakan positif PMK, melalui uji medis.

Dari jumlah ternak terduga PMK, sebanyak 20.254 ekor mendapatkan pengobatan. Dari prosedur itu 4.949 ekor dinyatakan membaik, sisa kasus 18.163, ternak dipotong 259 ekor dan mati 116 ekor.

Adapun, total populasi ternak berisiko PMK mencapai 8.286.534 ekor. Itu terdiri dari sapi 2.016.564 ekor, kerbau 58.190 ekor, kambing 3.790.059 ekor, domba 2.333.425, dan babi 88.296 ekor.

Pemprov Jateng gencar melakukan penyehatan bagi ternak terinfeksi virus PMK. Di antaranya dengan penyuntikan vitamin, anti biotik, anti histamin, analgesik dan pengobatan pada luka nampak. Selain itu, layanan pengobatan juga dilakukan di 16 Balai Veteriner di Jateng. (-)

Editor: Sulistya

RELATED NEWS