Investasi di Jateng Semester I Tahun 2022 Capai Rp39,19 Triliun

SetyoNt - Selasa, 30 Agustus 2022 21:11 WIB
Investasi di Jateng Semester I Tahun 2022 Capai Rp39,19 triliun. (Jatengaja.com/dok. Humas Pemprov Jateng)

Semarang, Jatengaja.com - Semester I (Januari-Juni) Tahun 2022 realisasi investasi di Jawa Tengah (Jateng) mencapai Rp39,19 triliun atau 50% lebih dari target Rp65,54 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Ratna Kawuri menyatakan total nilai investasi itu berdasarkan data Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) dan Non LKPM yang berdasar atas data rekap Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA).

“Rinciannya realisasi Non UMK berdasarkan LKPM sebesar Rp27,02 triliun dan realisasi UMK sejumlah Rp12,17 triliun,” katanya, Selasa (30/8).

Sedangkan jumlah proyek mencapai sebanyak 8.298 unit yang mampu menyerap sebanyak 116.067 orang tenaga kerja.

“Dari realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan dalam negeri (PMDN) berdasar data LKPM, jumlah tenaga kerja yang terserap pada semester satu 2022 116.067 orang dengan jumlah proyek mencapai 8.298," ujarnya.

Catatan DPMPTSP Jateng, jumlah tenaga kerja yang terserap pada semester I Tahun 2022, melebihi capaian tahun 2018 dan 2019. Pada 2018 tercatat serapan tenaga kerja 112,883 pekerja, sedangkan pada 2019 terserap 114,743 pekerja.

Ratna mengatakan, dari data tersebut Penanaman Modal Asing (PMA) lebih mendominasi investasi di Jateng yakni sebanyak Rp16,30 triliun dan realisasi PMDN Rp. 10,72 triliun.

Jepang menjadi negara yang paling banyak mendominasi investasi di Jateng dengan nilai US$525.209,50 (46,23 persen) dari total investasi di Jateng semester I Tahun 2022.

Kemudian Korea Selatan dengan US$166.410,10 (14,65 persen), disusul Singapura US$ 85.183,70, Hongkong US$60.850,40, dan Republik Rakyat Tiongkok US$ 54.790,20.

“Ada beberapa alasan investor menanamkan modal di Jateng antara lain ketersediaan infrastruktur, iklim usaha kondusif didukung, serta sifat dan sikap pekerja asal Jateng yang baik,” ujarnya.

Ratna menambahkan untuk memenuhi target investasi tahun ini, akan mengoptimalkan peran Tim Satgas Percepatan Pelaksanaan Berusaha, pendampingan pelaporan realisasi investasi (LKPM), serta pengawalan dan fasilitasi penanaman modal pada proyek-proyek strategis nasional. (-)

Editor: SetyoNt

RELATED NEWS