Hasil Studi Internasional Jalan, 8.000 Langkah Sehari Kurangi Risiko Kematian Dini
Jatengaja.com - Sebuah studi internasional yang dipimpin oleh Universitas Granada untuk pertama kalinya telah mengidentifikasi jumlah langkah optimal yang dapat memberikan manfaat terbesar mengurangi risiko kematian orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, jika fokus pada risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, sebagian besar manfaatnya terlihat pada sekitar 7 ribu langkah.
Dikutip TrenAsia.com jaringan Jatengaja.com dari laman Science Daily pada Senin, 30 Oktober 2023, sebuah studi internasional yang dipimpin oleh Universitas Granada (UGR) telah ada bukti ilmiah pertama tentang berapa banyak langkah yang perlu diambil per hari untuk mengurangi risiko kematian dini secara signifikan, yakni 8 ribu langkah.
- Nexa Sediakan Akses Internet Super Cepat Bagi Pengunjung Queen City Mall Semarang
- Telkom Raih Kategori Audiovisual Terbaik di Anugerah Media Humas 2023
- Beli lewat Online, Pemuda Edarkan Uang Palsu
- Wahyu Prasetyo Dipanggil Timnas
- Direktur HAM PBB Mundur Akibat Tak Mampu Hentikan Genosida di Palestina
Melangkah delapan ribu langkah sehari ini setara dengan berjalan sekitar 6,4 kilometer sehari jika menggunakan rata-rata panjang langkah manusia (76 sentimeter untuk pria dan 67 sentimeter untuk wanita).
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kecepatan berjalan mempunyai manfaat tambahan. Berjalan cepat nyatanya berdampak lebih positif untuk tubuh dibandingkan berjalan lambat. Adapun terkait dengan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, sebagian besar manfaatnya terlihat pada sekitar 7 ribu langkah.
Penelitian yang dilakukan atas kerja sama antara peneliti dari Belanda, Spanyol, dan Amerika Serikat ini telah diterbitkan minggu ini di salah satu jurnal kardiologi terkemuka di dunia (Journal of American College of Cardiology).
“Secara tradisional, banyak orang berpikir bahwa Anda harus berjalan sekitar 10 ribu langkah sehari untuk mendapatkan manfaat kesehatan – sebuah gagasan yang muncul di Jepang pada tahun 1960an namun tidak memiliki dasar ilmiah,” jelas penulis utama studi tersebut, Francisco B. Ortega, seorang profesor di Departemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga UGR.
Lebih lanjut Ortega menjelaskan bahwa tidak ada jumlah langkah berlebihan yang terbukti berbahaya bagi kesehatan.
“Kami telah menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa semakin banyak langkah yang Anda ambil, semakin baik, dan tidak ada jumlah langkah berlebihan yang terbukti berbahaya bagi kesehatan,” kata Ortega.
Para peneliti melakukan tinjauan literatur sistematis dan meta-analisis data dari dua belas penelitian internasional yang melibatkan lebih dari 110 ribu peserta.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terbaru lainnya yang menunjukkan bahwa manfaat kesehatan diperoleh kurang dari 10 ribu langkah. “Apa yang membuat penelitian kami berbeda adalah, untuk pertama kalinya, kami menetapkan target langkah yang jelas,” jelas Esmée Bakker, yang saat ini menjabat sebagai Marie Curie Postdoctoral Research Fellow di Universitas Granada dan salah satu penulis utama studi tersebut. (-)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 05 Nov 2023