Gubernur Jateng Lepas 1.200 Siswa Magang Kerja ke Jepang
Semarang, Jatengaja.com - Sebanyak 1.200 siswa dari berbagai sekolah di Jawa Tengah (Jateng) akan mengikuti mengikuti program pemagangan kerja ke Jepang.
Para siswa itu telah dibina oleh Asosisasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) III Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pelepasan 1.200 siswa magang ke Jepang tersebut dilakukan Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi di MG Setos, Kota Semarang, Jumat, 9 Mei 2025.
- Menag Nasrudin Ucapkan Selamat Terpilihnya Paus Leo XIV Sebagai Pemimpin Umat Katolik Dunia
- Tekun Tabung Rp1.000 Per Hari, Antarkan Warga Ambarawa Legiman Berangkat Haji 2025
- Dengan Teknologi, BRI Hadirkan Harapan Baru di Dunia Pendidikan 3T
- Ahmad Luthfi Minta Hiswana Migas Libatkan Koperasi Desa Merah Putih Salurkan LPG Subsidi 3 Kg
- Tercatat 31 Saham Melemah, Ada Antam, Jasa Marga, GOTO, dan Bank Jago
Ahmad Luthfi mengatakan, para siswa yang akan berangkat magang kerja di Jepang nantinya bekerja pada umumnya dan diberikan honor.
“Program pemagangan siswa ke Jepang langkah yang bagus. Apalagi, Jepang sudah mempunyai hubungan yang baik dengan Jawa Tengah. Para peserta magang juga punya peran mengenalkan Jateng,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Luthfi juga menginginkan pembelajaran Bahasa Jepang disisipkan jadi salah satu mata pelajaran pilihan pada tingkat SMA/SMK kelas XI.
Menurut dia, tambahan mata pelajaran tersebut untuk memberikan pengetahuan dan memantapkan program magang ke Negeri Sakura tersebut.
"Perlu dilatih bahasa Jepang biar siswa mampu berkomuniksi untuk saat di Jepang," kata Luthfi.
Sebagai informasi, Program magang ke Jepang, cukup diminati banyak siswa. Sejak 2018, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jateng, bekerjasama dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI dan International Manpower Development Organization Japan menyelenggarakan program Pemagangan ke Jepang.
Program magang ke Jepang bertujuan meningkatkan kompetensi teknis dan soft skill para peserta, termasuk etos kerja, kedisiplinan, tanggungjawab dan jiwa kewirausahaan. (-)